Jumaidi, bocah berumur 12 tahun itu merupakan satu-satunya penumpang pesawat yang selamat dalam kecelakaan pesawat di Papua. Delapan dari sembilan orang yang ada di pesawat Pilatus PC-6 PK-HVQ itu meninggal dunia. Pesawat yang ditemukan tanggal 12 Agustus itu jatuh di wilayah Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Kata Kepala SAR Jayapura, Jumaidi mengalami patah tulang dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Juru bicara SAR, Jayapura Yadianto, menambahkan sekitar pukul 09.20 WIT, Tim SAR gabungan tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi. Saat ini, korban sudah dievakuasi ke posko Aju Kampung Okatem, Distrik Serambakon dan rencananya akan dibawa ke Posko SAR, Kota Oksibil.
Korban yang meninggal dunia bernama Leslie Sevuve (pilot), Wayan Sugiarta (co-pilot), Sudir Zukana, Martina Urapmabin, Hendrikus Kamiw, Lidia Kamiw, Jamaluddin, dan Naimus. Maskapai Dimonim Air itu hilang kontak saat melakukan penerbangan dari Tanah Merah ke Oksibil (11/8).
Jumaidi, bocah yang selamat itu, merupakan anak dari Jamaluddin, yang merupakan salah satu korban meninggal dunia. Mereka adalah warga Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan.
 |
| Hj. Bollo saat sedang memperlihatkan foto keluarganya. |
Keluarga Jamaluddin menceritakan kisah keluarganya ini. Hj. Bollo, yang merupakan saudara Jamaluddin, mengatakan bahwa Jamaluddin naik pesawat itu setelah mengunjungi adiknya di distrik Tanah Merah, Papua.
Adik Jamaluddin sedang sakit, sehingga Jamaluddin menjenguknya, dan ia kembali pulang dengan menumpangi pesawat Dimonim Air. Ketika Bollo tau bahwa pesawat tersebut jatuh, ia berpikir bahwa saudaranya itu tidak akan selamat.
Bollo bersyukur mengetahui bahwa Jumaidi selamat, tapi ia juga berduka atas kematian Jamaluddin. Jenazah Jamaluddin diberangkatkan ke Makassar hari ini, sementara Jumaidi masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Jayapura.
Sumber:
Komentar
Posting Komentar