Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September 16, 2018

Bamsoet Minta KPK Tuntaskan Kasus Century

Bambang Soesatyo  (Bamsoet) ikut menanggapi polemik yang disebabkan artikel pada media asing, Asia Sentinel yang menyeret nama  SBY  atas kasus  Bank Century . Bamsoet mendesak KPK agar segera menuntaskan skandal Bank Century . Sebagai inisiator Hak Angket Century saat itu, Bamsoet telah telah merekomendasikan dugaan perbuatan melanggar hukum. Bambang Soesatyo (dasi emas). Politisi Golkar ini juga meminta agar kasus ini tidak dibiarkan menggantung. "Jangan sampai kasus Bank Century ini terus menggantung dan merugikan SBY sendiri," tutupnya. Karenanya, Bamsoet juga mendukung niatan SBY menggugat Asia Sentinel ke ranah hukum. Sumber:  akurat.co

MAKI dan Nadya Mulya Serahkan Bukti ke KPK

MAKI mengajukan Permohonan Praperadilan ke PN Jakarta Pusat terkait kasus Century. Boyamin Saiman, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia ( MAKI ), mendatangi KPK guna menyerahkan bukti kasus Bank Century . Ia didampingi Nadya Mulya, anak dari mantan Deputi Gubernur BI Bidang Pengelolaan Moneter dan Devisa, Budi Mulya. Bukti tersebut diserahkan kepada KPK untuk mempercepat penanganan kasus Century yang berbelit-belit ini. Kepentingan bagi MAKI adalah untuk memperkuat praperadilan yang sudah didaftarkan di Pengadilan Negeri Pusat Jakarta Pusat. KPK sebagai termohon dari prapeadilan tersebut, diminta untuk melakukan proses hukum sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku atas dugaan tipikor (tindak pidana korupsi) Bank Century . Ia mengatakan kunjungannya adalah bentuk penyidikan dan penetapan tersangka terhadap Boediono, Muliaman D Hadad, Raden Pardede dkk, (sebagaimana tertuang dalam surat dakwaan atas nama Terdakwa Budi

Setnov: Saya Akan Ungkap di KPK

Setya Novanto. Setya Novanto , mantan Ketua DPR RI, mengatakan akan mengungkap terkait keterlibatan Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) dalam kasus Bank Century . Hal itu ia ungkapkan ketika menjawab para media yang menanyakan apakah ada campur tangan SBY dalam pemberian persetujuan penetapan pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) kepada PT Bank Century .  Terpidana korupsi proyek e-KTP itu yakin dirinya telah mempunyai data yang akurat terkait kasus Century . Sebab, saat itu Novanto sebagai Ketua Fraksi Golkar di DPR RI, dan ketua pansus yang saat itu ditunjuk adalah anggota Fraksi Partai Golkar, Idrus Marham.  Budi Mulya, terpidana kasus Bank Century. Menurutnya, kasus bailout Bank Century yang terjadi pada saat Pemerintahan SBY itu telah melibatkan banyak pihak. Maka dari itu, seharusnya ada tersangka lain dalam kasus tersebut selain terpidana Budi Mulya.  Keterlibatan SBY itu menurut Novanto , dikarenakan kebijakan tersebut diputuskan berdas

Misbakhun: Semoga KPK Punya Keberanian Lanjutkan Kasus Century

Tulisan di media asing, Asia Sentinel , menyebut bahwa kasus Bank Century di Indonesia sebagai peristiwa 'pencurian kleptokratis terbesar dalam sejarah Indonesia'.  Hal tersebut telah mengejutkan warga Indonesia tentang isinya yang memuat hasil-hasil investigasi tentang kasus Bank Century yang kini menjadi Bank Mutiara dan diasuh oleh J-Trust Bank. Dalam artikel yang ditulis oleh pendiri media tersebut, John Berthelsen , diduga 30 pejabat terseret dalam skema pencurian ini, termasuk mantan presiden Indonesia, SBY .  Mukhamad Misbakhun. Seorang legislator, Mukhamad Misbakhun turut berkomentar melalui akun twitternya, @MMisbakhun , "Semoga @KPK_RI masih punya keberanian untuk  melanjutkan kasus Bailout Bank Century yg saat ini terhenti hanya pd kasus Pak Budi Mulya. Fakta yg diungkap oleh @asiasentinel makin menguatkan teori konspirasi spt dugaan awal Tim 9 Inisiator Hak Angket DPR. Gusti Ora Sare. Artikel itu berjudul "Indonesia's SBY G

Ungkap Dalang Kasus Century!

Munculnya artikelnya di media asing, Asia Sentinel, mengenai skandal pencucian uang melalu Bank Century di era SBY, mengungkapkan adanya konspirasi pencucian uang negara hingga USD 12 milyar. Wasekjen Demokrat, Andi Arief, menuduh Mukhamad Misbakhun adalah dalang di belakang berita tersebut. Misbakhun mengatakan bahwa tulisan itu tidak baru karena telah menjadi temuan audit investigasi BPK dan Pansus Angket DPR 2009-2014. Mukhamad Misbakhun. Politikus Golkar itu mengatakan bahwa ia tidak ada hubungannya dengan kasus Century sesuai dengan Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung. Ia juga menegaskan bahwa dulu penahannya adalah dengan alasan bahwa ia telah 'melawan SBY'.  “Silakan lihat dokumen surat perintah penahanan saya oleh penyidik Bareskrim Polri jelas tertulis bahwa penahanan saya ‘karena melawan SBY’. Jadi tidak ada kaitannya  dengan dokumen fiktif yang dituduhkan,” pungkasnya. Dia pun mendorong KPK agar mengusut tuntas kasus Century ini dan

RSCC Adakan Pertemuan di Tempat Misbakhun, Misbakhun: Hoax

Undangan dari RSCC. RSCC atau Ratna Sarumpaet Crisis Center , membuat undangan jumpa pers yang mengatakan akan membahas masalah terkait Ruben PS Marey dkk di tempat Misbakhun. Masalah yang dibahas adalah mengenai Ruben dkk yang menjadi korban pemblokiran rekening akibat kebijakan pemerintah Jokowi melalu Menkeu, Sri Mulyani. Ketika dikonfirmasi kepada Misbakhun , anggota legisator dari fraksi Golkar ini bahkan tidak tau menau bahwa lembaga RSCC itu ada. Ia tidak pernah behubungan dengan RSCC dalam bentuk apapun. Ratna Sarumpaet. Misbakhun berujar, “Saya tidak pernah tahu, Mendengar pun tidak karena sebagai anggota DPR RI juga tidak pernah menerima pengaduan soal masalah tersebut.” Untuk para wartawan yang telah menerima undangan tersebut, Misbakhun berkata agar mereka mengabaikannya saja karena memang tidak ada kegiatan jumpa pers tersebut di tempatnya. Sumber:  akurat.co