Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari 13, 2019

Rumah di Italia Cuma 16 Ribu, Pemkot Sambuca: Ini Bukan Propaganda

(Sumber: Google) Mau rumah murah dengan pemandangan bagus? Coba beli rumah di Italia. Harganya cuma 16 ribu! Rumah yang terletak Kota Sambuca , Italia ini menyajikan pemandangan indah dari puncak bukit dan dekat pantai. Kota ini mengobral puluhan rumah seharga 1 Euro (Rp 16 ribu) saja! Dilansir dari CNN, obral itu bertujuan untuk menghidupkan kembali masyarakatnya yang mengalami depopulasi dalam beberapa tahun terakhir ini. Seperti banyak pedesaan lainnya di Italia, Sambuca mengalami depopulasi lantaran warganya memilih pindah ke kota besar. Tak hanya mengobral rumahnya, pemerintah Sambuca juga sedang menghapus birokrasi untuk mempermudah pembelian bagi siapa pun yang tertarik tinggal di sana. "Ini bukanlah propaganda. Pemerintah kota ini memang menjual semua rumah dengan harga 1 Euro. Kami bukan makelar yang menjadi penghubung antara pemilik lama dan baru. Jika Anda ingin rumah itu, Anda akan mendapatkannya tanpa butuh waktu lama," kata Giuseppe Caci

Malaysia Masters dan Perjuangan Pemain-Pemain Indonesia

(Sumber: Google) Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto pada turnamen Malaysia Masters 2019 terhenti di babak kedua. Unggulan kelima di sektor ganda putra itu pun dikatakan telah gagal mempertahankan gelar yang direbutnya tahun lalu. Bermain di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Kamis (17/1), Fajar/Rian harus mengakui keunggulan wakil tuan rumah, Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Mereka takluk dua set langsung 24-26 dan 15-21 dalam tempo 38 menit. Jonatan Christie juga gagal melaju ke babak selanjutnya. Tunggal putra dengan peringkat ke-11 dunia itu gagal melawan Chen Long. Jonathan takluk juga dengan dua set langsung, 15-21 dan 18-21. Marcus/Kevin (Sumber: rimanews.com) Hal serupa juga dialami 4 wakil Indonesia lainnya yaitu Tontowi Ahmad/Debby Susanto (ganda campuran), Della Destiara Haris/Virni Putri (ganda putri), Wahyu Nayaka Arya/Ade Yusuf Santoso (ganda putra), serta Berry Angriawan/Hardianto (ganda putra). Namun 5 wakil Mer

Prabowo Sindir Jokowi, Jokowi Balas Menyindir Pula

(Sumber: tstatic.net) Prabowo Subianto menilai penegakan hukum di  era kepemimpinan Joko Widodo belum cukup adil. Penyebabnya, ada kepala desa yang mendukung Prabowo yang ditangkap. Sementara yang mendukung Jokowi bahkan tidak diproses hukum. "Yang kita temukan di masyarakat bahwa kadang-kadang aparat itu berat sebelah. Sebagai contoh kalau ada kepala daerah, gubernur yang dukung paslon nomor 01 itu menyatakan dukungan tidak ada, tapi ada kepala desa menyatakan kami sekarang ditangkap, saya kira ini suatu perlakukan tidak adil," kata Prabowo dalam Debat Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Kamis (17/1/2019). Menanggapi hal ini, Joko Widodo mengungkit kasus hoaks Ratna Sarumpaet yang diduga dilakukan tim sukses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. "Jangan menuduh seperti itu Pak Prabowo. Karena kita ini adalah negara hukum. Ada prosedur hukum mekanisme hukum, kalau ada bukti sampaikan saja ke aparat. Jangan kita sering grusak grusuk menyampaikan sesuatu,"

3 Provokator Keributan di Tanah Abang Ditangkap

(Sumber: akurat.co) Tiga provokator keributan antara Satpol PP DKI Jakarta dengan pedagang kaki lima (PKL) ditangkap oleh Polsek Metro Tanah Abang pada Kamis (17/1/2019). Kapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Lukman Cahyono menuturkan bahwa ketiga provokator telah dibawa untuk dimintai keterangan. "Tiga orang yang diduga provokator keributan juga sudah diamankan," katanya. Lukman memastikan bahwa situasi di Tanah Abang sudah kondusif. Dia pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak khawatir dengan adanya insiden tersebut. Beruntungnya tidak ada yang terluka. Camat Tanah Abang, Dedi Arief Darsono membenarkan adanya insiden keributan antara PKL dan Satpol PP. Dia menyebut bentrok terjadi lantaran para pedagang yang biasa melapak di atas trotoar dan kerap membuat suasana semrawut tidak mau ditertibkan Satpol PP. "Dari pedagang enggak terima ditertibkan. Melawan mereka," kata Didit. Sumber: akurat

Jokowi: Prinsipnya Transparan, Anak Saya Saja Tidak Lulus CPNS

Jokowi bersama K.H. Ma'ruf Amin (Sumber: akurat.co) Presiden Indonesia, Joko Widodo memaparkan bahwa salah satu langkah pemerintah saat membuka lowongan calon pegawai negeri sipil (CPNS) adalah melakukannya dengan sangat transparan. "Prinsipnya, rekrutmen harus berbasis pada kompetensi, bukan finansial atau nepotisme. Untuk itu, pejabat birokrasi, rekrutmen transparan, standar jelas," lanjut dia. Selain itu, Jokowi juga menyebut bahwa anak kandungnya saja tidak lolos dalam rekrutmen PNS. "Contoh rekrutmen ASN, PNS kita. Terbuka. Anak saya tidak bisa diterima di situ karena memang tidak lulus," ujarnya. Menurutnya, transparansi ini juga berkaitan dengan jabatan politik dalam kepartaian yang perlu penyegaran sistem, sehingga pemilu menjadi murah dan pejabat tidak terbebani oleh biaya pemilu. "Kita harap kita bisa mangkas politik uang, suap, korupsi. Dan kita bisa dapatkan pejabat publik yang memiliki integritas, kapasitas baik, den

Ini Alasan Mengapa Wajib Nonton Drakor 'Sky Castle'

(Sumber: instagram jtbc) Kalian penyuka drama Korea? Sudah tonton Sky Castle ? Stasiun televisi kabel JTBC lagi-lagi memberikan drama Korea yang sukses memikat penonton. Drama Korea yang berjudul ini bisa membuat penonton merasa campur aduk di setiap episodenya. Semenjak tayang bulan November 2018, rating drama ini mencapai 19,2%. Angka yang cukup tinggi untuk ukuran televisi kabel. Bergenre komedi, serial ini bercerita tentang kehidupan kaum elite di Korea Selatan. Kira-kira apa saja yang membuat Sky Castle ini menarik untuk ditonton? Alur cerita yang menarik (Sumber: akurat.co) Drama ini menyajikan jalan cerita yang unik dan menarik. Kisah cinta dalam drama arahan Jo Hyun-tak ini tak terkesan kacangan.  Mengisahkan tentang keluarga yang berada di sebuah perumahan elite khusus para pejabat dan profesor ternama dari dunia medis. Drama ini menampilkan sisi gelap dari persaingan antara para orang tua dan anak-anak kelas atas. Mengangkat fenom

Ketum PPP: Kenali Kedua Paslon dengan Baik

M Romahurmuziy (Sumber: akurat.co) Masyarakat diharap mengenali 2 kandidat pasangan calon presiden dan calon wakil presiden sebelum mencoblos. Ketua Umum PPP, M Romahurmuziy menyarankan rakyat Indonesia memilih capres dan cawapres yang taat pada agama dan memiliki keluarga sakinah. “Sebelum memilih kenali semua calon yang ada, kenali Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Kenali keluarganya, saudara, kehidupan keluarga, agama kedua orangtuanya, saudaranya dan lainnya,” kata politisi yang biasa disapa Rommy ini. Rommy meminta pemilih untuk mencari tahu semua informasi dari kedua kandidat. Ia juga meminta untuk tidak terpaku pada informasi dari media sosial. Sebab saat ini banyak slogan menyesatkan yang sengaja dibuat untuk kepentingan tertentu. "Ada slogan menyesatkan yang sengaja dikampanyekan yaitu slogan ‘ Pilih presiden pilihan ulama dan jangan pilih ulama pilihan presiden ’," ujarnya. Tidak hanya untuk Pilpres, Rommy menyarankan umat Islam pilih caleg ya

Mendagri Siap Jadi Saksi Kasus Meikarta

Tjahjo Kumolo (Sumber: riauaktual.com) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengaku siap hadir di KPK untuk menjadi saksi terkait kasus suap perizinan proyek Meikarta. Sebelumnya, nama Tjahjo Kumolo disebut oleh Bupati nonaktif Bekasi Neneng dalam persidangan perkara suap perizinan Meikarta di Pengadilan Tipikor Bandung, Senin (14/1/2019) lalu. Tjahjo pun menjelaskan, Bupati Neneng Hasanah Yasin pernah meneleponnya untuk meminta bantuan perizinan Meikarta. Menurutnya, hal itu dia lakukan karena dirinya terbiasa menelepon dan memanggil para kepala daerah jika ada masalah antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten yang terkait perizinan. Dalam proyek Meikarta, kata Tjahjo , perizinan pembangunannya ada perbedaan persepsi antara pemerintah provinsi Jawa Barat dengan pemerintah Kabupaten Bekasi. Neneng Hasanah Yasin (Sumber: Google) "Sudah jelas intinya bahwa kewenangan memberikan izin itu ada pada pemerintah Kabupaten Bekasi udah. Hanya

Kabar Duka, Guru Besar UGM Telah Berpulang

A Tony Prasetiantono (Sumber: akurat.co) Ekonom sekaligus Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM dikabarkan telah meninggal.  Hal ini memberikan kabar duka yang menyelimuti kalangan praktisi dan akademisi ekonomi dalam negeri. A. Tony Prasetiantono meninggal dunia pada Rabu (16/1/2019) pukul  23.30 di Jakarta. Berdasarkan informasi yang beredar, jenazah Tony rencananya dibawa ke Yogyakarta. Semasa hidupnya, Tony yang sangat dekat dengan dunia ekonomi ini tercatat pernah meraih gelar doktorandus pada tahun 1986. Kemudian pada tahun 1991, Tony meraih gelar Master dari University of Pennsylvania, Philadelphia, AS. Pada tahun 2006, dia mendapatkan Ph.D dari The Australian National University, Australia. Selain sebagai akademisi, Tony juga sempat menjadi Komisaris di sejumlah perusahaan. Salah satunya adalah sebagai komisaris di Bank Mandiri pada tahun 2003-2005. Beliau juga pernah didaulat menduduki posisi sebagai Kepala Ekonom BNI. Selamat jalan Pak Tony

Polda Jawa Timur: VA Resmi Jadi Tersangka

Vanessa Angel (Sumber: tempo.co) Rabu, 16 Januari 2019; Polda Jawa Timur menetapkan Vanessa Angel sebagai tersangka kasus prostitusi online . "Kami tetapkan artis VA (Vanessa Angel) dari saksi sebagai tersangka," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan. Luki menyampaikan, pihaknya akan segera memanggil Vanessa untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut setelah penetapannya sebagai tersangka "Senin pekan depan akan dipanggil sebagai tersangka," katanya. Dalam kasus ini, mantan pacar Didi Mahardika itu telah melanggar pasal undang-undang ITE Nomor 27 Ayat 1 dengan hukuman pidana maksimal 6 tahun. "Hasil gelar perkara artis VA terlibat berhubungan dan mengirimkan foto dirinya kepada mucikari," demikian ucap Luki. Sumber: akurat