Sejak akhir Juli kemarin, daerah Lombok ditimpa beberapa kali gempa. Gempa yang terjadi ada yang berkekuatan besar dan ada yang kecil. Gempa yang kekuatannya cukup besar menyebabkan kerusakan parah dan korban meninggal juga korban luka-luka.
Pasca gempa besar tersebut, pencarian korban dan pengungsian wisatawan dan masyarakat masih dilakukan sampai hari ini. Gempa yang terjadi pada Minggu malam (5/7) dengan kekuatan 7,0 SR ini banyak menelan korban jiwa dan bangunan juga hancur dan roboh. Bahkan tempat-tempat wisata pun rusak. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) masih terus melakukan koordinasi buat ngebantu orang-orang di sana.
Di Kepulauan Gili masih ada beberapa orang yang bertahan dan tidak ingin untuk dievakuasi. Ketua Tourism Crisis Center (TCC) Lombok, Guntur Sakti, mengatakan, "Berdasarkan hasil penyisiran tim TCC ke tiga Gili, beberapa orang yang masih bertahan disana adalah pemilik properti dan peralatan diving."
Apa kalian tau? Gempa yang terjadi sebenernya banyak lho. Kepala BMKG, Dwikora Karnawati mencatat jika gempa yang telah terjadi itu ada sebanyak 344 kali sampai hari ini, Kamis (9/8). "Telah terjadi 344 kali gempa, 17 di antaranya bisa dirasakan manusia", kata Dwikora.
Menurut beliau, gempa yang bisa dirasakan manusia itu gempa yang berkekuatan di atas 3,0 skala Richter. Sedangkan kalo di bawah itu cuma bisa dirasakan alat sensor dan beberapa hewan aja. Beliau juga mengatakan, gempa yang terjadi kekuatannya semakin melemah dan ngga bikin dampak merusak ke bangunan.
"Warga sudah boleh kembali ke rumah masing-masing", kata Dwikora.
Gempa yang berpotensi tsunami menurut beliau sudah terlewati. Sekarang yang ada hanya getaran gempa susulan yang skalanya semakin kecil.
Gempa susulan masih akan sering terjadi tapi ngga berdampak merusak, ya. Karena sensor pendeteksi gempa udah nunjukkin angka yang wajar untuk patahan yang ada di laut Flores.
Tapi ternyata, hari ini masih terjadi gempa yang kekuatannya besar! Ya memang, manusia dan alat cuma bisa menduga-duga. Gempa hari ini bikin bangunan tua peninggalan zaman Belanda yang ada di Kecamatan Ampenan, Kota Mataran, NTB ikut roboh. Gempa berkekuatan 6,2 SR ini terjadi di Kamis (9/8) siang pukul 13.24 WITA.
Robohnya tembok bangunan tua itu diketahui dari warga yang merekan di lokasi dan mengunggahnya di Youtube. Di rekaman itu, sebagian atap bangunan runtuh berserakan. Deretan barang punya pedagang kaki 5 pun ikut tertimpa bangunan.
Tapi kalo dilihat di rekaman video itu, warga udah ngga panik lagi. Mungkin mereka udah terbiasa sama gempanya. "Gempa lagi, innalillahi wa inna ilaihi rooji'un", kata yang merekam video.
Mari kita doakan semoga keadaan disana ngga makin memburuk, yaa. Dan kalo ada rezeki juga kesempatan, kita bantu sebisa kita ;)
Sumber:
Komentar
Posting Komentar