Langsung ke konten utama

Nasib Petani Tembakau Probolinggo Diperjuangkan Anggota DPR RI

Pertemuan dengan petani tembakau Probolinggo yang diadakan pada hari Kamis (9/8), bermaksud untuk mengambil aspirasi dari para petani. Pertemuan itu dihadiri oleh inisiator UU Pertembakauan sekaligus Anggota Komisi XI DPR RI, Muhammad Misbakhun.

Menurut beliau, Kabupaten Probolinggo adalah salah satu sentra penghasil tembakau terbesar di Jawa Timur. Beliau berniat untuk mengedepankan kepentingan nasib petani tembakau Kabupaten Probolinggo.


Sumber: Google

Komoditas pertanian ini sudah turun temurun dibudidayakan sejak dulu oleh petani tembakau di Probolinggo. Maka dari itu, menurut Misbakhun, permasalahan yang diangkat jangan hanya tentang masalah kesehatan para petaninya saja. Kurang adil rasanya jika hanya masalah ini yang diperhatikan. Ada masalah lain yang juga tidak kalah penting dan patut diperhatikan, yaitu masalah ekonomi dan budaya.


Para petani ini juga punya kehidupan yang harus diperhatikan agar mereka juga hidup dengan layak. Mereka juga mempunyai anak-anak yang harus berhasil dalam dunia pendidikan. Dalam hal inilah yang harusnya pemerintah bisa mendukung dan memberikan perlindungan kepada para petani tembakau. Sebab keberhasilan anak-anaknya bisa saja agar kelak berkontribusi dengan negara ini, bukan?

Sumber: Google

Karena Pasuruan ini merupakan salah satu sentra tembakau, maka Misbakhun berjuang untuk kehidupan para petani tembakau. "Petani tembakau adalah konstituen saya. Karena itu, saya berkomitmen akan istiqomah mengawal kepentingan petani tembakau," jelas beliau. Pria kelahiran Pasuruan itu menegaskan akan berkomitmen untuk ada di tengah-tengah masyarakat. 

Beliau juga menyinggung soal bea cukai tembakau. Menurutnya, jangan hanya bagi hasil bea cukainya saja yang dibesar-besarkan, tapi nasib mereka juga seharusnya lebih diperhatikan.

Tata niaga tembakau juga perlu diperhatikan agar hubungan antara petani dan insdustri hasil tembakau saling menguntungkan. Bukan hanya satu pihak saja yang diuntungkan.




"Seharusnya gudang-gudang atau perusahaan swasta itu wajib mengambil tembakau lokal minimal 80% di setiap industri. Tapi mereka malah impor tembakau dari Turki, Brazil, China dan Amerika," jelas beliau. Lebih lanjut beliau katakan, "Kalau sampai cukai setiap tahun dinaikkan dan tidak ada dampak pada petani, saya orang pertama yang akan melawan pada Kementrian Keuangan."

Pada kesempatan itu juga, Misbakhun pergi ke lokasi panen tembakau di tengah sawah serta melihat warga yang sedang memroses tembakau hingga akhirnya dijual.


Sumber: akurat.co

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ahok Bakal Jadi Ketua Tim Ibukota Baru, Kominfo: Itu Hoaks

Adakah Hubungan Alis dengan Kepribadian Seseorang?

Pasca Kebakaran, Pelabuhan Muara Baru Seperti Kota Mati