Pemerintah targetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,3 % dalam RAPBN 2019. Hal tersebut menurut Misbakhun, sangatlah konservatif seiring dengan tren pertumbuhan ekonomi domestik yang mulai meningkat.
"Saya melihat ini sangat konservatif dan antisipatif. Pemerintah tidak ingin terlalu kelihatan ekspansif mengikuti tren pertumbuhan yang sedang naik," ujar Misbakhun dalam Rapat Paripurna DPR Jakarta, Kamis (16/8).
Misbakhun menilai pemerintah sangat hati-hati, cenderung konservatif, dan mengantisipasi semua gejolak global yang serba tidak menentu.
Walaupun target perbumbuhan ekonomi cenderung konservatif, namun volume belanja pemerintah sangat besar. Angka pembelanjaan mencapai Rp 2.439,7 triliun. Artinya, menurut Misbakhun, pemerintah memiliki ruang fiskal yang sangat besar. Tentu saja besar yaa, dilihat dari jumlah pembelanjaannya saja mencapai ribuan triliun.
"Sebenarnya di dalamnya sangat penuh dengan progam untuk mendorong pembangunan tetap berlangsung dan berkesinambungan melalui belanja yang besar," ungkap Misbakhun.
Selain target pertumbuhan ekonomi 5,3 %, pemerintah juga akan menjaha APBN 2019 dengan menetapkan target defisit sebesar 1,84 % dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka itu lebih rendah dibandingkan defisit fiskal tahun ini yang berada di angka 2,21 %.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia trennya terus meningkat sepanjang pemerintahan Jokowi-JK.
Sumber: akurat.co
Komentar
Posting Komentar