Langsung ke konten utama

Gubernur dari Fraksi Demokrat yang Dukung Jokowi


Abdul Kadir Karding twitter update / @Kadir_Karding

Partai Demokrat merupakan partai yang mendukung untuk ganti presiden di tahun 2019. Namun tidak juga dipungkiri kalo di partai ini pun ada yang pro dengan kubu sebrang. Beberapa kader partai ini yang mendukung Presiden Jokowi adalah para gubernur.

Melihat persoalan itu, Sekjen DPP PKB Abdul Kadir Karding, bersyukur banyak yang mendukung pasangan Jokowi - Ma'ruf di Pilpres 2019. Menurutnya, dukungan yang diberikan merupakan bukti bahwa kinerja Jokowi selama ini memunculkan dampak positif bagi pembangunan di wilayah Indonesia.

Karding adalah Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Ia menilai bahwa dukungan diberikan karena selama ini Jokowi telah berhasil memipin pemerintahan. Jika Jokowi tidak berhasil, tidak mungkin para gubernur ini akan mendukung Jokowi menjadi presiden lagi.

Ia memberi contoh Provinsi Papua, ketika Jokowi mampu membangun infrastruktur di wilayah yang geografisnya sulit itu. Menurutnya, permasalahan infrastruktur ini belum bisa diatasi pada pemerintahan sebelumnya.

"Terkait kebijakan BBM satu harga, yang tadinya mencapai Rp. 60.000 sampai Rp. 100.000, kini harganya sama seperti di Pulau Jawa," ungkapnya.




Ketua DPD Demokrat Provinsi Papua yang juga merupakan Gubernur Papua, Lukas Enembe, pun mendukung Jokowi. Karding mengatakan KIK akan merangkul para gubernur agar bisa bersinergi memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Selain gubernur Papua, mantan Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, juga mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Politisi Demikrat, Ferdinand Hutahaean menanggapi hal ini dengan memberikan pernyataan bahwa partainya memberikan dispensasi pada kader yang mendukung Jokowi. Pihak partai pun tidak akan memberikan sanksi. Sikap tersebut diambil agar caleg dari Demokrat agar tetap terpilih di daerah yang mayoritas mendukung Jokowi.

Ferdinand mengatakan akan sulit bagi kadernya jika mereka tetap mendukung Prabowo jika di daerah masing-masing kader tersebut dominan pendukung Jokowi. Karena itulah diberikan kelonggaran bagi para kadernya agar bisa memilih jalur politiknya sendiri.


Sumber: akurat.co

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ahok Bakal Jadi Ketua Tim Ibukota Baru, Kominfo: Itu Hoaks

Adakah Hubungan Alis dengan Kepribadian Seseorang?

Pasca Kebakaran, Pelabuhan Muara Baru Seperti Kota Mati