Uchok Sky Khadafi, Direktur CBA (Center For Budget Analysis) menilai janggal terhadap keputusan Menteri Perhubungan (Menhub) yang membebastugaskan Direktur Teknis Lion Air, Muhammad Asif pasca insiden jatuhnya Lion Air JT – 610.
Menurutnya, yang seharusnya yang dilakukan pemerintah atau dalam hal ini Kemenhub, bukannya menyalahi pihak perusahaan Lion air dengan membebastugaskan Direktur Teknis.
Uchok berujar agar Menhub, Budi Karya Sumadi mengundurkan diri karena malu atas pesawat tragedi Lion Air tersebut, seperti menteri di negara Jepang. Ia merasa pemerintah tidak pernah menghormati para korban tragedi-tragedi transportasi pada era Kemenhub ini.
Dia mencontohkan, tragedi tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun di Danau Toba yang diduga 193 orang hilang. Kemudian, Kapal Motor Penumpang Bandeng Tujuan Tobelo Halmahera utara-Bitung, Sulawesi Utara.
Selain itu, ada juga KM Lestari Maju yang tenggelam di perairan Selayar, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan dengan 12 orang meninggal.
“Banyak korban atas tragedi di moda angkutan udara dan laut, kami dari CBA (Center For Budget Analysis) meminta kepada Presiden Jokowi harus peka atas tragedi tersebut,” pungkasnya.
“Kepekaan seorang Presiden itu terlihat ketika melakukan pemecatan kepada Menteri Perhubungan karena dia tidak mau mengundurkan diri. Hal ini dilakukam demi menghormati para korban yang sudah meninggal dunia,” tambahnya.
Sumber: akurat.co
Komentar
Posting Komentar