Pengamat Politik UPH, Emrus Sihombing, saat ditemui usai diskusi di Kawasan Cikini. |
"Maskapai ini belum termasuk kategori aman untuk digunakan sebagai alat trasportasi udara," kata Emrus melalui pesan singkatnya.
Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, menilai permasalahan yang menerpa maskapai penerbangan Lion Air bisa memengaruhi kepercayaan publik.
Sebab, belum kering air mata dari keluarga penumpang pesawat JT-610, kini muncul kejadian baru pesawat yang lain dari maskapai ini menabrak tiang di Bandara Fatmawati Bengkulu.
Menurut Emrus, maskapai Lion Air perlu instrospeksi diri secara internal dan menyampaikan kepada publik kekurangan-kekurangan yang ditemukan dalam pengelolaannya selama ini.
"Tidak perlu harus menunggu desakan dari publik maupun yang bisa jadi berdampak keluarnya surat peringatan atau pemberian sanksi dari Kementerian Perhubungan," jelasnya.
(Sumber: dream.co.id) |
Lebih lanjut sebagai pertanggung jawaban, Emrus menyarankan untuk memberhentikan sementara penerbangan maskapai Lion Air.
"Sebagai bagian dari pertanggungjawaban publik akibat manajemen Lion Air yang masih sangat memprihatinkan ini, sudah saatnya maskapai ini menyatakan diri "istirahat" mengudara hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan," terangnya.
Setelah tragedi jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT-610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang, terjadi lagi tragedi lain.
Kejadian itu adalah tertabraknya tiang oleh pesawat Lion Air registrasi PK-LGY dengan nomor penerbangan JT 633 di landasan penerbangan Bengkulu, Rabu (7/11).
Sumber: akurat.co
Komentar
Posting Komentar