Gelar Unicorn Semakin Diincar, Dugaan Selanjutnya Dari Sektor Fintech

(Sumber: Google)

Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (Indonesian E-Commerce Association/idEA) Ignatius Untung, memperkirakan yang akan menjadi startup unicorn baru akan datang dari sektor teknologi keuangan (financial technology/fintech) yang menyediakan layanan e-wallet.

"Unicorn lagi yang berpotensi besar adalah e-wallet," kata Untung.

Ia mengatakan, unicorn kelima di Indonesia akan muncul sekitar 2 tahun ke depan. Sayangnya, ia tidak menyebutkan nama startup fintech atau produk e-wallet yang menjadi unicorn selanjutnya.

Diketahui, saat ini e-wallet atau dompet digital di Indonesia di antaranya GoPay, Ovo, Tcash dan Dana. Keempat aplikasi dompet digital tersebut kian kompetitif untuk menarik perhatian masyarakat dan meningkatkan jumlah transaksi.

Menjadi unicorn, menurut idEA, tidak hanya soal pendanaan. Hal itu juga menyangkut jumlah transaksi yang dicapai, frekuensi transaksi dan penetrasi pasar. Itulah yang menjadi syarat untuk menyandang gelar unicorn.

Potensi e-wallet menjadi unicorn karena sektor lain sudah diduduki oleh 4 aplikasi populer.

(Sumber: Google)

Sektor transportasi atau ride-hailing sudah ada Go-Jek. Kompetitornya, Grab juga cukup berjaya di Indonesia. Kemudian di sektor marketplace sudah ada Tokopedia san Bukalapak. Terakhir, Traveloka sudah menjadi unicorn di sektor jasa tiket.

Walau demikian, Untung menekankan kepada para startup harus lebih mementingkan keberlanjutan dibandingkan memasang target menyandang gelar unicorn.

"Unicorn harusnya tidak jadi tujuan. Kita mau mengajak unicorn itu penting tapi sustainability (keberlanjutan) itu lebih penting," tambahnya.

Menjadi unicorn, diibaratkan sebuah pom bensin untuk melanjutkan perjalanan kembali untuk menuju target lainnya. Dengan mementingkan hal tersebut, pelaku startup ataupun unicorn memerlukan inovasi-inovasi yang menarik perhatian pasar. 

Inovasi dalam platform menjadi kunci. Dengan kunci tersebut, sebuah startup akan dapat mampu menghadapi beberapa permasalahan, salah satunya adalah  perang harga.

Sumber: akurat