 |
| (Sumber: Google) |
Keputihan yang tidak wajar bisa jadi salah satu gejala penyakit kanker serviks. Seperti keputihan berwarna, bau tidak sedap, dan sebagainya.
Tapi ada satu kasus berbeda. Endang Suryani, 52 tahun, penyintas kanker serviks stadium 2B, mengaku bahwa pada awalnya, dirinya hanya mengalami gejala keputihan yang normal seperti kebanyakan wanita.
"Awalnya tidak tahu kena kanker serviks. Waktu masih ada suami, sering papsmear, hasilnya negatif. Ketika sudah sendiri, 15 tahun, saya berhenti cek. Awalnya keputihan saja, bening tidak berwarna, tidak berbau. Habis mens, keputihan terus, tidak ada tanda-tanda mengkhawatirkan," katanya.
Prof. Dr. dr. Andrijono, Sp.OG (K), Ketua HOGI (Himpunan Ginekologi Onkologi Indonesia), mengatakan, kanker serviks memang berkaitan dengan keputihan yang tidak normal.
"Keputihan itu penyebabnya banyak sekali. Keputihan normal saja bisa dari berbagai faktor seperti kelelahan, karena stres, dan sebagainya. Kemudian bisa karena diawali gangguan infeksi, sampai pada tumor jinak, hingga kanker. Yang masih normal biasanya tandanya bening, tidak berbau, tetapi harus diperhatikan juga waktunya. Kalau terus-terusan, perlu dipastikan," jelasnya.
 |
| Endang Suryani (Sumber: akurat.co) |
Dalam peristiwa ini, Endang juga mengaku mendapat pelajaran karena dirinya telah mengambil tindakan yang salah. Tidak langsung memastikan keputihannya tersebut kepada pihak medis, melainkan menelan mentah-mentah informasi yang didapat dari sekelilingnya, bahwa keputihan tersebut wajar sebagai tanda menopause, dan sebagainya.
Tak hanya itu, Endang juga mengatakan bahwa dirinya mengonsumsi segala macam obat herbal yang tidak tahu kebenarannya. Sampai akhirnya dirinya dilarikan ke rumah sakit dan divonis positif kanker serviks.
Ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua. Bahwa mengambil tindakan sembarangan terkait kesehatan, bisa sangat berakibat fatal, dan menjadi faktor keterlambatan penanganan yang membuat penyembuhan lebih sulit.
Sumber: akurat
Komentar
Posting Komentar