Langsung ke konten utama

Minum Obat Batuk Dibarengi Anti-biotik Itu Salah

dr. Wiendra Waworuntu, M. Kes, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Sumber: akurat.co)

Memasuki musim pancaroba yaitu peralihan antara hujan dan kemarau, membuat timbulnya berbagai macam penyakit, terutama batuk. Yang lebih parah, akan mengakibatkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Tapi, biasanya kebanyakan orang masih menyepelekan batuk. Karena katanya, batuk bisa sembuh sendiri. Padahal, batuk bahkan bisa menyebabkan kematian.

"ISPA itu sudah paling tinggi. Kalau tidak diobati, bahkan bisa menyebabkan kematian. ISPA adalah tanda daripada batuk yang menjadi lendir dan berdahak ringan sampai berat. Kalau batuk tidak diobati, bisa juga menyebabkan tuberkolosis (TBC)," kata dr. Wiendra Waworuntu, M. Kes, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan.

Jika sudah batuk, kebiasaan yang sering dilakukan kebanyakan orang adalah mengonsumi obat dibarengi dengan anti-biotik. Padahal, itu sangat salah.

"ISPA menjadi parah itu dikarenakan juga masyarakat yang tidak mengontrol sendiri. Akhirnya, mereka minum anti-biotik dan dibarengi obat khusus batuk yang menyebabkan resisten," katanya.

Kata Wiendra, sangat tidak dianjurkan untuk mengonsumi anti-biotik, apalagi untuk anak-anak.

"Jangan dikasih anti-biotik. Sangat anti. Dikasih dulu obat yang aman. Aman itu yang sudah teregistrasi di BPOM, harus sudah teruji khasiatnya. Jangan flu atau batuk sedikit langsung dikasih anti-biotik. Salah itu. Banyak obat batuk yang dijual tanpa resep tidak mengandung anti-biotik dijual bebas. Tapi, jangan anti-biotik. Kalau sudah dua minggu tidak sembuh, baru dibawa ke dokter," pungkasnya.


Sumber: akurat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ahok Bakal Jadi Ketua Tim Ibukota Baru, Kominfo: Itu Hoaks

Adakah Hubungan Alis dengan Kepribadian Seseorang?

Pasca Kebakaran, Pelabuhan Muara Baru Seperti Kota Mati