Langsung ke konten utama

Tahukah Kamu Sejarah Pangkas Rambut Asgar?

Sesepuh Persaudaraan Pangkas Rambut Garut, Ali Rahman ketika launching buku 'Peradaban Rambut Nusantara' di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat (Sumber: akurat.co)

Dalam dunia pangkas rambut di Tanah Air, banyak sekali orang Garut yang terlibat. Pemangkas Garut biasanya ikonik dengan julukan Asgar (Asli Garut).

Di sekitaran wilayah Jakarta dan Jawa Barat, tempat cukur rambut dengan slogan Asgar mudah ditemukan. Pernahkah kamu penasaran dan bertanya-tanya, mengapa banyak pemangkas rambut cukup didominasi orang Jawa Barat tersebut?

Berikut ini penjelasan Sesepuh Persaudaraan Pangkas Rambut Garut (PPRG), Ali Rahman, dalam launching buku 'Peradaban Rambut Nusantara' di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Senin, (18/2).

"Jadi di Garut, profesi seperti ini telah ada sejak 1920-an dari buyut saya yakni Kang Idi yang mana awal mulanya memangkas para penjajah Belanda waktu itu. Bukan untuk mencukur pribumi. Tapi keahlian ini jadi menarik dan disebarkan ilmunya ke adik-adiknya, jadi satu keluarga itu tukang cukur," jelasnya.

Dalam pembelajaran mencukur rambut, orang Garut harus menguasai 3 jurus andalannya yang jadi kunci sukses.

(Sumber: Google)

"Pada tahun 1947 semakin berkembang, ilmu mencukur dikembangkan tidak ke keluarga lagi. Dan sudah banyak persekutuan pada tahun tersebut yang sudah dibekali ilmu 3 jurus yakni sisir, gunting, pisau. Tanpa ada ketiga jurus itu, tidak ada senior yang akan bisa mencukur rambut," tambahnya.

Bagi masyarakat Garut saat itu, memangkas rambut sendiri menjadi jalan bagi mereka yang kekurangan nafkah keluarga.

"Jadi ilmu memangkas tidak di satu garis keturunan saja diberikannya. Ada sekolah untuk yatim piatu yang didirikan oleh keluarga Idi. Mereka dibekali ilmu memangkas tadi, untuk cari uang. Setelah besar, mereka merantau keluar daerah untuk buka pangkas rambut dan itu banyak muridnya dan tersebar luas sekitaran Jawa Barat sampai Jakarta," lanjut Kang Ali.

Dalam PPRG sendiri, jumlah anggotanya yang tercatat di persaudaraan tersebut mencapai lebih dari 2.000 orang. Ali menganggap bahwa profesi tukang cukur dari beberapa masyarakat Garut masih bisa bertahan karena terinspirasi dari Kang Ali yang dianggap sukses dalam menekuni profesi memangkas rambut ini.


Sumber: akurat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ahok Bakal Jadi Ketua Tim Ibukota Baru, Kominfo: Itu Hoaks

Adakah Hubungan Alis dengan Kepribadian Seseorang?

Pasca Kebakaran, Pelabuhan Muara Baru Seperti Kota Mati