Langsung ke konten utama

Warga 'Pinggiran' Tidak Bisa Menyaksikan Piala AFF 2019 Lewat Televisi

Daerah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Sumber: Google)

Hingar-bingar kemenangan Tim Nasional Indonesia U-22 di Piala AFF U-22 2019 sampai ke wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kecamatan Badau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Namun, mereka mengeluhkan bahwa pertandingan tidak bisa disaksikan secara langsung di televisi. Jaringan yang belum memadai membuat warga wilayah terluar itu menonton melalui situs Youtube.

“Siaran pertandingan itu tidak bisa ditonton di televisi karena jaringan siaran diacak," kata salah satu tokoh masyarakat Badau, Heny Sudayat.

“Kami berharap Kominfo memperhatikan hal tersebut, karena tidak semua masyarakat bisa menyaksikan di televisi karena adanya gangguan siaran diacak."

(Sumber: tempo.co)

Sudayat mengaku bangga dengan kesuksesan Garuda Muda – julukan Timnas U-22 – mengalahkan Thailand di partai final yang digelar di Stadion Olimpiade, Kamboja.

Menurutnya, kemenangan itu cukup menyentuh warga perbatasan karena tim nasional adalah simbol persatuan dan kesatuan Indonesia untuk bisa mengangkat nama bangsa di pentas dunia.

"Keberhasilan Timnas U - 22 itu tentu kebanggaan tersendiri bagi kami yang berada di perbatasan, itu prestasi luar biasa," kata Sudayat.

"Atlet Timnas U -22 itu bersatu dan kompak demi merah putih, demi bangsa Indonesia. Apalagi itu asli atlet putra anak bangsa, harus menjadi contoh bagi kita semua warga negara Indonesia."


Sumber: akurat

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ahok Bakal Jadi Ketua Tim Ibukota Baru, Kominfo: Itu Hoaks

Adakah Hubungan Alis dengan Kepribadian Seseorang?

Pasca Kebakaran, Pelabuhan Muara Baru Seperti Kota Mati