(Sumber: Google) |
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah mengembangkan teknologi yang dinamakan Biopellet. Pengembangan ini bertujuan untuk menyediakan sumber energi alternatif bagi masyarakat.
Biopellet berasal dari limbah biomassa serbuk kayu, kakao, sawit dan sorgum. Teknologi ini diklaim memiliki keunggulan rendah emisi, tinggi kalori, dan terjangkau.
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Enny Sudarmonowati, menuturkan pihaknya mendorong efektivitas produksi biopellet dari limbah biomassa.
"Juga agar kalori yang dihasilkan bisa lebih tinggi serta menyediakan alat pembakaran agar bisa dimanfaatkan untuk skala rumah tangga," ujarnya, dilansir dari laman LIPI.
Biopellet (Sumber: Google) |
Menurut Enny, meningkatnya kesadaran penggunaan bahan bakar non migas menjadi salah satu faktor pendukung pengembangan Biopellet. Potensi pemanfaatan limbah biomassa di Indonesia, terangnya, cukup banyak jumlah yang bisa dimanfaatkan menjadi Biopellet. Contohnya limbah pertanian, perkebunan dan kehutanan.
Dirinya lantas berharap kegiatan temu bisnis ini dapat menjadi tindak lanjut dari pengembangan Biopellet.
"Kami juga mengharapkan ada kesepakatan dengan perusahaan baik itu industri penghasil Biopellet, maupun perusahaan mesin Biopellet, juga UKM agar ada keberlanjutan untuk penggunaan Biopellet ini" tandas Enny.
Untuk diketahui, kegiatan temu bisnis ini merupakan bagian dari program Science and Technology Research Partnership for Suistainable Development (SATREPS) yang merupakan kerjasama antara LIPI dengan Japan International Cooperation Agency (JICA), Japan Science and Technology Agency (JST) dan Kyoto University Jepang.
Sumber: akurat.co
Komentar
Posting Komentar