Langsung ke konten utama

4 Mitos Seputar Susu dan Faktanya

(Sumber: doktersehat.com)

Susu merupakan minuman sehat yang wajib dikonsumi untuk segala usia karena, mengandung asupan gizi yang baik untuk tubuh. Sayangnya, banyak beredar informasi mengenai mitos tidak baik mengenai susu. Sehingga, banyak yang ragu akan kandungan susu.

Spesialis Gizi Klinis, dr. Diana F. Suganda, M.Kes, Sp.GK; mengatakan, sebenarnya susu itu mengandung gizi yang baik untuk tubuh. Minum satu gelas per hari dengan takaran 250 ml, dapat memenuhi kebutuhan energi hingga 146 kalori. Hal itu dapat memenuhi 10% kalori yang dibutuhkan oleh tubuh kita per harinya.

Menurut dr. Diana, masyarakat masih ragu akan kebaikan susu sehingga menimbulkan mitos-mitos di tengah masyarakat. Setidaknya, ada 4 mitos yang paling terkenal dan beredar di masyakarat. Apa saja itu?

Mitos : Susu hanya baik untuk anak-anak, orang dewasa tidak butuh susu

(Sumber: detik.com)

Faktanya, susu memang baik untuk anak-anak dan baik pula untuk orang dewasa. Sebab, tidak hanya anak-anak saja yang membutuhkan kalsium untuk pertumbuhan gigi dan tulang, orang dewasa juga butuh.

Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG), orang dewasa pun membutuhkan kalsium. Tapi, sering orang dewasa suka mengganti kalsium dengan asupan lainnya. Misalnya dengan makan daging merah, dan sayuran hijau namun. Bila susu digantikan dengan sumber kalsium lain, ternyata asupan nutrisinya akan berkurang.

"Kalsiumnya sih terganti, tapi nutrisi yang lain tidak dapat,” ujar dr. Diana. 

Mitos : Susu hanya untuk kesehatan tulang dan gigi saja.

(Sumber: malbekasi.com)

Faktanya, selain baik untuk tulang dan gigi, menurut penelitian Journal of American College of Nutrition (2009), konsumsi susu yang disertai dengan diet rendah garam bisa membantu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.

"Dapat mengontrol tekanan darah yang beresiko terjadinya kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke," imbuhnya.

Penelitian yang sama juga dilakukan dari Journal of Clinical Nutrition (2015) dilakukan pada orang lansia yang rutin minum susu memiliki anti oksidan glutathione yang lebih tinggi pada otak dan  menangkal radikal bebas yang bisa merusak sel-sel otak dan menyebabkan stres oksidatif.

Mitos : Susu bikin gemuk.

(Sumber: mymilk.com)

Faktanya, dr. Diana menegaskan, asupan makanan yang biasa kita makan pun kalau tidak diperhatikan akan berdampak pada berat badan. Apalagi, jika tidak memperhatikan asupan kalori.

"Total kalori yang berlebihan dari kebutuhan pasti akan gemuk. Dimana, tubuh kita membutuhkan 1.500 kalori per harinya," lanjutnya.

Menurut penelitian International Journal of Obesity tahun 2004 terhadap orang obesitas, membuktikan bahwa terdapat 2 kelompok obesitas yang dibagi dengan mengonsumi asupan kalori yang tinggi dan kalori yang rendah. Tapi dibarengi dengan minum susu.

Hasilnya membuktikan bahwa orang obesitas yang mengonsumsi rendah kalori kehilangan berat badan, lemak tubuh, dan lemak abdominal secara siginifikan dibandingan dengan orang obesitas yang mengonsumsi tinggi kalori.

Mitos : Susu bikin diare.

(Sumber: detik.com)

Faktanya, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Journal of Nutrition tahun 2006 yang membandingkan efek susu pada tiap individu yang tidak memiliki gangguan pencernaan.

Ternyata ditemukan bahwa laktosa bukan penyebab masalah atau gejala saluran cerna sehingga menyebabkan diare. Ada banyak penyebab diare, misalnya karena infeksi atau iritasi.

Jadi guysss, jangan ragu lagi buat minum susu ;)


Sumber: akurat.co

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ahok Bakal Jadi Ketua Tim Ibukota Baru, Kominfo: Itu Hoaks

Adakah Hubungan Alis dengan Kepribadian Seseorang?

Pasca Kebakaran, Pelabuhan Muara Baru Seperti Kota Mati