Langsung ke konten utama

Tron Diharapkan Jadi Solusi Kemacetan di Kawasan Urban

(Sumber: Google)

Transportasi publik di Indonesia menghadirkan aplikasi angkutan umum (angkot) online bernama Tron. Kota Bekasi, Jawa Barat menjadi wilayah pertama beroperasinya Tron.

CEO Tron, David Santoso, mengatakan kehadiran angkot online ini merupakan bagian dari Smart City Program yang menumbuhkan kembali semangat untuk menggunakan transportasi publik. Ia meyakini, Tron mampu mengurangi kemacetan di kawasan urban.

"Tron sangat bangga bisa menjadi bagian dari Smart City Program untuk menumbuhkan kembali semangat masyarakat dalam menggunakan angkutan umum. Hal ini bertujuan untuk mengurai kemacetan di kawasan urban," ujarnya saat peresmian Tron di GOR Patriot Candrabaga, Kota Bekasi, Jumat (3/5).

Hal senada disampaikan Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi bahwa macet yang ada di Bekasi bukan serta merta karena tidak ada sistem transportasi yang dibangun, melainkan dari berbagai aspek yang ada.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi (batik coklat, kiri) saat peresmian Tron di Gelanggang Olah Raga Patriot Candrabaga (Sumber: akurat.co)

"Seperti macet di Kalimalang, itu akibat kebijakan program strategis nasional adanya pintu tol, ada LRT, ada (Tol) Becakayu. Bagaimana mungkin tidak menarik eskalasi ke jalan-jalan arteri yang ada di Kota Bekasi," tukasnya.

Selain itu, menurut Rahmat, masyarakat Bekasi yang semakin sejahtera dengan pertumbuhan ekonomi yang bagus, sehingga mereka membeli kendaraan sendiri. Dirinya lantas mengajak Tron untuk bersinergi dengan Organda, Dishub dan stakeholder terkait lain di Bekasi untuk memecahkan persoalan-persoalan akut transportasi.

"Harus berani, jangan main di dalam tempurung saja. Tetapi harus think out of the box menyelesaikan persoalan-persoalan transportasi yang ada di kota Bekasi," pungkasnya.


Sumber: akurat.co

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ahok Bakal Jadi Ketua Tim Ibukota Baru, Kominfo: Itu Hoaks

Adakah Hubungan Alis dengan Kepribadian Seseorang?

Pasca Kebakaran, Pelabuhan Muara Baru Seperti Kota Mati