(Sumber: akurat.co) |
Sebanyak 24 orang dinyatakan tewas dalam pembantaian yang terjadi di Provinsi Hela, Papua Nugini. Di antara para korban, terdapat anak-anak dan wanita hamil.
Belum diketahui motif dari para pelaku, namun bentrokan yang telah berlangsung selama lebih dari 20 tahun di wilayah tersebut melibatkan beberapa klan.
Tewasnya para korban dimulai pada hari Minggu di mana 7 orang yang terdiri dari 4 pria dan 3 wanita, tewas di Desa Munima. Kemudian pada hari Senin, 16 wanita dan anak-anak dibunuh dengan parang di Desa Karida. Dua di antara korban adalah wanita hamil.
Gambar-gambar yang beredar menunjukkan deretan tubuh yang dibungkus kain dan diikat ke tiang panjang. Beberapa korban telah dipotong-potong dan bagian tubuh mereka sulit dikenali.
Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape (Sumber: Google) |
Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, menyebut bahwa itu adalah salah satu hari paling menyedihkan dalam hidupnya dan berjanji untuk melacak para pelaku. Ia juga menuntut pertanggungjawaban dari para pelaku.
Marape yang berasal dari daerah itu, mengatakan pembunuhan dipimpin oleh orang-orang bersenjata dari suku Hagui, Okiru, dan Liwi.
Provinsi di dataran tinggi Papua Nugini sangat terpencil. Masyarakat masih berbasis di sekitar tradisi suku dan banyak desa kecil tidak pernah memiliki koneksi jalan.
Bentrokan suku adalah hal yang biasa terjadi. Umumnya disebabkan oleh persaingan, pemerkosaan, pencurian, atau perselisihan tentang batas-batas wilayah suku. Selama beberapa tahun terakhir, masuknya senjata otomatis telah membuat bentrokan lebih mematikan dan meningkatkan siklus kekerasan.
Sumber: akurat.co
Komentar
Posting Komentar