Langsung ke konten utama

Ketua BNPB: Dedikasi Pak Topo Itu Luar Biasa

Kepala Pusat Data dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho (Sumber: kompas.com)

Kenangan terhadap sosok almarhum Sutopo masih hidup di sebagian kolega dan sahabatnya. Termasuk Kepala BNPB, Letjen Doni Munardo yang terbilang baru satu lembaga dengan Sutopo. Doni menuturkan bahwa Sutopo merupakan sosok pekerja keras dan tidak pernah mengeluh. 

"Ya pekerja keras tidak pernah mengeluh. Selalu ingin belajar dan semangatnya untuk memberikan informasi kepada publik luar biasa," ungkapnya. 

Sosok Sutopo juga merupakan orang yang bekerja keras dalam mengumpulkan berita BPBD seluruh daerah, yang kemudian dirangkumnya menjadi risalah.

"Jadi almarhum luar biasa kontribusinya di BPBD. Dia lah yang mengumpulkan semua informasi di BPBD daerah kemudian merangkumnya untuk disampaikan ke publik," ungkapnya. 

Selain itu, dari kepingan berita yang dikumpulkan, Sutopo juga sering memberikan analisi tentang  apa yang perlu dilakukan baik pemerintah pusat dan daerah.

Ketua BNPB, Letjen Doni Munardo (Sumber: wartaekonomi.co.id)

"Jadi kehilangannya sangat membuat kami merasa kehilangan. Karena dedikasinya kepada pemerintah itu luar biasa," ungkapnya. 

Doni juga mengungkapkan bahwa kedekatan dengan Sutopo tidak hanya pada saat ia menjadi Kepala BNPB. Akan tetapi sejak masih aktif di komandan grup Paspampres ia sudah mengenal Sutopo.

Ia mengungkapkan bahwa terakhir berkunjung dengan almarhum pada 1 Januari 2019.

"Terakhir saya berkunjung  dengan Pak Topo pada 1 januari 2019 lalu. Kemudian berkomunikasi dengan beliau sebelum saya dilantik sebagai Kepala BNPB," pungkasnya. 

Sutopo Purwo Nugroho merupakan Kepala Pusat Data dan Humas BNPB. Ia meninggal dini hari pukul 02.00  di RS Ghuangzhon, China. Sutopo meninggalkan satu orang istri dan dua orang anak.


Sumber: akurat.co

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ahok Bakal Jadi Ketua Tim Ibukota Baru, Kominfo: Itu Hoaks

Adakah Hubungan Alis dengan Kepribadian Seseorang?

Pasca Kebakaran, Pelabuhan Muara Baru Seperti Kota Mati