Langsung ke konten utama

Solusi Energi Listrik Andal dan Ekonomis, Kemenperin Ciptakan Powerhouse

(Sumber: z1news.am)

Pemadaman listrik (black out) yang terjadi beberapa waktu lalu di kawasan Jabodetabek memberikan dampak luar biasa bagi masyarakat luas, baik dari sisi ekonomi maupun sosial. Berbagai keluhan bermunculan karena aktivitas masyarakat terganggu karenanya pemadaman tersebut.

Melihat kondisi tersebut, Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) menghadirkan inovasi produk penyimpan energi listrik (powerhouse) yang diberi nama 'B4TPowerHouse'. 

Karya salah satu unit Litbang di bawah Balai Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) itu berfungsi menyimpan daya seperti powerbank.

B4TPowerHouse dapat dimanfaatkan untuk perangkat elektronik seperti lampu, laptop, charging gadget, dan sebagainya. Pengisian tergantung kapasitas dan kondisi baterainya, biasanya 2-3 jam dan dapat menyalakan lampu LED hingga lebih dari 5 hari.

Produk ini memiliki kapasitas penyimpanan yang jauh lebih besar, yakni 20.000 mAh dan dapat ditingkatkan sesuai dengan pesanan. 

Masukkan untuk pengisian adalah 12-17 VDC dan dapat dilakukan dari adaptor PLN, maupun dari sumber energi terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Keluarannya berupa arus searah bertegangan 5 VDC dan arus bolak-balik bertegangan 220 VAC.

B4TPowerHouse diklaim tahan dari hujan (Sumber: Kemenperin)

"Inovasi ini memberikan jawaban atas kebutuhan masyarakat akan energi listrik yang praktis dan siap digunakan kapan saja dan di mana saja, terutama pada kondisi darurat,” kata Kepala BPPI Kemenperin, Ngakan Timur Antara.

Menurutnya, B4TPowerHouse dapat dibawa ke mana-mana karena desainnya seperti tas koper kecil yang praktis dan ringan sekitar 2 kilogram. Produk ini diklaim tahan hujan.

Kepala B4T, Budi Susanto, menuturkan inovasi ini merupakan salah satu dari upaya pihaknya dalam pengembangan teknologi yang berbasiskan baterai ion lithium.

Ia menjelaskan, baterai ion litium pada saat ini merupakan baterai yang sangat canggih karena mampu menyimpan energi listrik yang besar pada ukuran dan berat baterai yang lebih ringan dari jenis baterai lainnya.

Budi menceritakan, awal pengembangan produk B4TPowerHouse untuk menjawab permasalahan kebutuhan energi di daerah-daerah yang belum terjangkau aliran listrik. Penelitian dan pengembangan produk B4TPowerHouse dilakukan sejak tahun 2017.

(Sumber: tribunnews.com)

“Penelitian dan pengembangan ini akan memanfaatkan sumber daya mineral lokal Indonesia yang kaya, dan dibangun oleh para peneliti Indonesia yang tangguh,” tukasnya.

Selain itu, inovasi ini merupakan prioritas riset nasional dan sejalan dengan kebijakan pemerintah yaitu Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) serta Making Indonesia 4.0 untuk sektor prioritas seperti industri otomotif dan elektronika.

Budi berharap produk ini bisa dikembangkan lebih lanjut untuk dijadikan sebagai sumber energi bagi kebutuhan yang lebih luas.

“Diharapkan dengan kemajuan pengembangan teknologi, ini akan memberikan manfaat kepada masyarakat yang membutuhkan ketersediaan listrik yang andal dan ekonomis,” pungkasnya.

B4T juga mengembangkan beberapa varian produk baterai lainnya dengan kapasitas serta fungsi penggunaan yang berbeda-beda.

Produk-produk baterai ini meliputi baterai telepon genggam yang memiliki kapasitas 2.000 mAh, powerbank dengan kapasitas sebesar 7.000 mAh, serta baterai untuk motor listrik.


Sumber: akurat.co

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ahok Bakal Jadi Ketua Tim Ibukota Baru, Kominfo: Itu Hoaks

Adakah Hubungan Alis dengan Kepribadian Seseorang?

Pasca Kebakaran, Pelabuhan Muara Baru Seperti Kota Mati