Kepolisian kembali menjadi sorotan dalam demo mahasiswa yang berlangsung Selasa (24/9). Beberapa tindakan represif petugas keamanan tersebut membuat banyak mahasiswa mengalami luka-luka.
Tindakan represif ini tidak hanya dialami oleh mahasiswa. Sebuah video beredar viral di media sosial menunjukkan seorang oknum polisi melarang seorang wartawan yang mengambil gambar saat beberapa oknum polisi bertindak kasar pada seorang pendemo.
Dalam ucapan yang terekam di video tersebut, oknum itu melarang wartawan mengambil gambar meski si perekam sudah mengatakan bahwa dirinya seorang wartawan. Si polisi bilang, tak mau kejadian itu diviralkan.
Di DPR: pic.twitter.com/A41zZhKTQ7— Roy Thaniago (@roythaniago) September 24, 2019
Kejadian tersebut awalnya dituliskan di depan gedung DPR, namun kemudian si pengunggah meralat tempat kejadian perkara di depan JCC, Selasa (24/9) malam.
Tindakan arogan kepolisian yang melarang wartawan mengambil gambar untuk keperluan tugas jurnalistik tentu saja melanggar Undang-Undang Pers. Hal itu pun sudah dijelaskan oleh si perekam.
Kejadian itu tak ayal juga mendapat respons dari warganet dan beberapa rekan wartawan yang melihat peristiwa tersebut.
"Merasa dihina kami pak sebagai wartawan, mengaku polisi tapi kelakuan kayak orang yang tidak pernah mengenyam pendidikan," kecam @anitottera.
"Ih keliatan banget takut dosanya keliatan," tambah @wahyudwi.
Sumber: akurat.co
Komentar
Posting Komentar