Langsung ke konten utama

Iuran BPJS Naik, Pengamat: Banyak yang Akan Pindah Kelas

(Sumber: liputan6.com)

Kenaikan iuran BPJS Kesehatan yang telah resmi diperkirakan akan membuat banyak peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) turun kelas. Hal itu dinyatakan peneliti dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia, Teguh Dartanto.

Teguh mengatakan bahwa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya menunjukkan adanya perpindahan kelas oleh peserta JKN ketika terjadi kenaikan iuran.

"Saya punya data panel orang yang sama. Tahun 2015 dibandingkan tahun 2017 itu kelasnya beda-beda semua, rata rata turun kelas karena ada kenaikan iuran," kata Teguh.

Teguh memiliki keyakinan, pada saat kenaikan iuran ditetapkan pada Januari 2020 untuk seluruh segmen kepesertaan, akan membuat peserta pindah kelas dari yang lebih tinggi ke kelas lebih rendah.

(Sumber: voanews.com)

Namun demikian, Teguh menegaskan bahwa program JKN tetap harus dilanjutkan dan BPJS Kesehatan tidak boleh bangkrut hanya karena defisit keuangan.

"Intinya adalah kita harus paham bahwa kita nggak boleh mundur. Ini adalah sistem yang kita bangun untuk investasi masa depan. Mau tidak mau, kita harus pegang ke depan, memandangnya sebagai investasi. Ada dampak positif jangka panjang dan pendek," kata Teguh.

Dia juga tidak menampik bahwa masih ada tantangan menjalankan program JKN dari sisi keuangan, luasnya kepesertaan, isu pembelian strategis, isu biaya yang masih harus dioptimalkan, dan yang lainnya.

Teguh menekankan bahwa keberlangsungan program JKN bisa bertahan apabila dilakukan upaya promotif dan preventif untuk mencegah masyarakat jatuh sakit.

(Sumber: beritasatu.com)

Menurut dia, tanpa adanya upaya pencegahan penyakit dan edukasi promosi kesehatan kepada masyarakat, jumlah peserta JKN yang sakit akan terus bertambah banyak dan akan terus menerus membebani program JKN.

Hal itu akan berdampak pada terus meningkatnya jumlah iuran dari tahun ke tahun dikarenakan kasus penyakit di masyarakat yang meningkat dan penggunaan fasilitas JKN-KIS yang juga akan melonjak.

"Kesimpulannya adalah keberlanjutan keuangan pada sistem ini tergantung dari promotif dan preventive care," kata Teguh.


Sumber: akurat.co

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ahok Bakal Jadi Ketua Tim Ibukota Baru, Kominfo: Itu Hoaks

Adakah Hubungan Alis dengan Kepribadian Seseorang?

Pasca Kebakaran, Pelabuhan Muara Baru Seperti Kota Mati