Langsung ke konten utama

Pemda Aceh Tegur Google Akibat Terjemahan yang Menjurus ke Arah Negatif

(Sumber: okezone.com)

Pemerintah Aceh mendatangi kantor Perwakilan Google Indonesia di Pacific Century Place Tower, Jakarta Selatan pada Senin (28/10). Kedatangan Pemerintah Aceh adalah untuk membicarakan terjemahan Google yang dianggap diskriminasi terhadap beberapa frasa Aceh.

Pemerintah Aceh melalui Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA), Almuniza Kamal, mengatakan kesalahan Google Translate yang menerjemahkan frasa Aceh tersebut ke dalam Bahasa Melayu menciderai kebhinekaan.

"Mungkin bagi sebagian masyarakat di luar Aceh, kesalahan terjemahan itu tidak penting. Namun tidak bagi masyarakat Aceh, karena isu tersebut sudah mulai liar dan mengejutkan publik Aceh," ujarnya.

Pihaknya meminta Google untuk memperbaiki sistem terjemahan dari bahasa Aceh ke Bahasa Indonesia dan Melayu. Google Indonesia juga diminta untuk melakukan koordinasi dengan Balai Bahasa Aceh jika melakukan terjemahan.

(Sumber: bisnis.com)

Koalisi NGO HAM Aceh, Zulfikar Muhammad, mengatakan sulit untuk memahami cara mesin Google Translate mendeskripsikan Aceh karena polanya tidak statis. Terjemahan Aceh di Google Translate menurutnya membuat ribuan terjemahan menjurus kepada hal yang negatif.

"Jadi ini kondisi yang sangat rumit karena Aceh punya sejarah panjang di dunia. Penulisan Aceh itu sendiri cukup tinggi di semua literasi dunia. Apalagi bahasa yang diisikan untuk terjemahan hanya 3 bahasa, yakni Jawa, Sunda, dan Bali, yang akhirnya membatasi Indonesia yang berbeda-beda budaya dan suku," jelasnya.

Zulfikar lantas meminta pihak Google Translate agar tidak ada sistem saran perbaikan bahasa, melainkan harus mau turun langsung dan bekerja sama dengan Balai Bahasa Aceh untuk kemudian menerjemahkan bahasa Aceh secara benar.

(Sumber: liputan6.com)

Sementara itu, Head of Government Affairs & Public Policy Indonesia di Google, Putri R. Alam menyampaikan penyesalan dan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Aceh atas kesalahan dan kekeliruan teknologi translate tersebut.

"Kami di sini hanya perusahaan pendukung saja, Google Translate itu produk dari ELC Google di Amerika Serikat. Tadinya kolega-kolega kami dari Google ELC Amerika menghubungi dan mau membantu menjelaskan. Tapi karena berbagai hal, akhirnya kita yang diberikan kepercayaan untuk menyampaikan kekeliruan ini," ungkapnya.

Putri mengatakan, pihaknya berjanji akan memperbaiki sistem tersebut. Ia mengaku, sejak awal kasus ini muncul ke permukaan, pihaknya sudah membenarkan sistem terjemahan tersebut.


Sumber: akurat.co

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ahok Bakal Jadi Ketua Tim Ibukota Baru, Kominfo: Itu Hoaks

Adakah Hubungan Alis dengan Kepribadian Seseorang?

Pasca Kebakaran, Pelabuhan Muara Baru Seperti Kota Mati