(Sumber: zonapsiko.wordpress.com) |
Salah satu aspek pengasuhan yang paling menantang adalah mendisiplinkan anak-anak. Sebagai orangtua, kamu harus tetap teguh dan konsisten saat mendisiplinkan anak-anak, terlepas dari berapa usia mereka.
Tidak diragukan lagi, orangtua ingin anak-anaknya mematuhi aturan yang telah ditetapkan. Tetapi sebagai orangtua, kamu juga harus mematuhi aturan itu. Kalau tidak, anak-anak mungkin tidak menganggap aturan itu serius.
Berikut ada beberapa cara untuk mendisiplinkan anak-anakmu, dilansir dari BoldSky.
Tetapkan beberapa aturan
(Sumber: pendidikankarakter.com) |
Aturan dan disiplin berjalan beriringan. Tanpa mematuhi aturan-aturan dasar tertentu, seseorang tidak bisa bersikap sopan dan disiplin. Karena itu, kamu dapat menetapkan beberapa aturan untuk diikuti anak-anak.
Kamu tidak perlu menjadi ‘tentara’ untuk mendisiplinkan anak-anak. Yang perlu kamu lakukan hanyalah meminta beberapa aturan yang mudah diikuti. Contohnya bangun pagi, menyiram tanaman, menyelesaikan pekerjaan rumah tepat waktu, mengatur rak buku, dan pulang tepat waktu.
Cobalah menjadi sedikit fleksibel pada suatu waktu
(Sumber: kumparan.com) |
Ada saat ketika anak-anak mungkin tidak dapat mengikuti beberapa aturan yang ditetapkan. Dalam situasi seperti itu, alih-alih memarahi mereka, kamu bisa sedikit fleksibel. Tapi pastikan jika mereka tidak bermaksud melanggar aturan tersebut.
Sebagai contoh, misalkan kamu telah menetapkan waktu untuk anak-anak kembali ke rumah, tetapi mereka terlambat karena terjebak kemacetan atau hujan. Kamu tidak perlu meneriaki mereka. Sebaliknya, tanyakan alasan mereka terlambat. Ini dapat membantu membuat anak-anak disiplin dengan waktu yang berlalu.
Tanggapi kesalahan yang dilakukan
(Sumber: Google) |
Kadang, orangtua cenderung mengabaikan kesalahan anak-anak, berpikir mereka nantinya akan menyadari masalah ini. Tapi kamu harus tahu bahwa ini dapat mendorong anak-anak untuk melanggar peraturan dan melakukan kesalahan cukup sering.
Mereka mungkin merasa benar-benar oke untuk tidak disiplin dan melakukan apapun yang tampaknya benar bagi mereka. Tapi ini ini juga bukan berarti kamu harus memarahinya. Sebagai gantinya, kamu dapat meminta mereka untuk berhenti melakukan kesalahan itu dan menyuruh mereka berperilaku dengan cara yang lebih baik.
Hindari bersikap terlalu keras
(Sumber: asianparent) |
Seringkali orangtua berpikir bahwa berteriak pada anak-anak akan membantu mendisiplinkan mereka. Namun, ini sepenuhnya hipotetis dan salah. Ada perbedaan antara bersikap tegas dan keras.
Tegas tidak selalu terdiri dari menggunakan kekuatan fisik dan berteriak. Suara yang tegas dan rendah juga dapat menunjukkan keketatan. Berteriak atau menggunakan kekuatan fisik untuk mendisiplinkan anak-anak tidak pernah merupakan hal yang baik untuk dilakukan. Ini dapat memiliki dampak buruk pada anak-anak dan juga dapat membuat orangtua dan anak bermusuhan.
Sumber: akurat.co
Komentar
Posting Komentar