Aung San Suu Kyi (Sumber: dawn.com) |
Pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi, membela negaranya dari tuduhan kejahatan genosida di Mahkamah Internasional PBB (ICJ). Peraih Hadiah Nobel Perdamaian ini menampik tuduhan bahwa Myanmar melakukan kekejaman terhadap Muslim Rohingya.
Dalam pidato pembukaannya, dia menyebut kasus tidak lengkap dan tidak benar. Suu Kyi menegaskan bahwa militer Myanmar merespons serangan dari kelompok ekstremis di Rakhine yang menyerang pos-pos pemerintah.
Ia juga mengatakan bahwa tentara yang melakukan kejahatan perang akan dituntut. Aung San Suu Kyi tidak memiliki kendali atas militer di Myanmar. Namun, penyelidik PBB menuding bahwa ia terlibat dalam pemberian izin kepada militer.
Di Mahkamah Internasional, Suu Kyi memilih berpihak pada negaranya meski ia pernah dijadikan tahanan rumah selama bertahun-tahun.
(Sumber: dnaberita.com) |
Dia mengatakan kepada pengadilan bahwa negaranya berkomitmen untuk repatriasi yang aman terhadap orang-orang yang dipindahkan dari Rakhine dan mendesak pengadilan untuk menghindari tindakan apa pun yang dapat memperburuk konflik.
Terhadap kasus ini, publik terbagi menjadi 2 kubu. Mereka yang kontra terhadap Suu Kyi mengatakan pemimpin Myanmar itu sebagai pembohong besar. Kubu yang kontra juga menggelar aksi di luar pengadilan di Den Haag sambil meneriakkan "Aung San Suu Kyi, Anda memalukan!"
Namun, para pendukungnya juga datang. Sekitar 250 demonstran pro-Myanmar hadir dan memegang plakat bergambar wajah Suu Kyi dan kata-kata, "Kami mendukung Anda".
"Kami mendukungnya dan masih percaya padanya. Dia adalah satu-satunya orang yang dapat membawa perdamaian dan kemakmuran di negara kita dan menyelesaikan situasi yang sangat rumit ini," kata Pho Phyu Thant, penyelenggara aksi yang merupakan warga negara Myanmar di Eropa.
Sumber: akurat.co
Komentar
Posting Komentar