Puluhan muslim Rohingya menaiki sejumlah perahu menuju Malaysia meninggalkan Myanmar dan Bangladesh. Para pekerja bantuan khawatir akan ada gelombang baru pelayaran berbahaya seperti yang pernah terjadi pada 2015.
“Satu perahu berupaya berlayar dari pantai selatan Bangladesh pada Rabu (8/11),” ungkap penjaga pantai Bangladesh.
Beberapa perahu lainnya telah meninggalkan Rakhine, Myanmar. Para pejabat Bangladesh menahan 33 Rohingya dan 6 warga Bangladesh di perahu nelayan dengan tujuan Malaysia di wilayah Teluk Bengal.
Juru bicara Badan Pengungsi PBB di Myanmar menyatakan, pihaknya telah mendengar laporan serupa tapi belum dapat mengonfirmasi lokasinya.
Sementara itu, pemerintah Myanmar belum memberikan komentar tentang perkembangan terbaru tersebut. Deputi Direktur, Rakhine Kyaw Swar Tun menyatakan dia tidak tahu ada perahu yang meninggalkan Myanmar.
Lebih dari 700.000 Rohingya meninggalkan Rakhine setelah operasi militer Myanmar pada Agustus tahun lalu. PBB menyebut operasi militer itu sebagai kekerasan dengan niat genosida. Tuduhan itu disangkal Myanmar.
Saat ini ada sekitar satu juta Rohingya di kamp-kamp pengungsi Bangladesh. Selama bertahun-tahun, Rohingya menggunakan perahu yang diorganisir para penyelundup manusia saat musim kemarau antara November dan Maret.
Mereka melakukan itu untuk melakukan perjalanan ke Malaysia dan Thailand. Seringkali perahu dalam keadaan kelebihan penumpang dan tidak layak pakai. Banyak nyawa yang tewas selama pelayaran berbahaya dengan perahu kayu tersebut.
Sumber: akurat.co
Komentar
Posting Komentar