Langsung ke konten utama

Telat Menstruasi Bukan Berarti Pertanda Hamil, Ini Penjelasannya

(Sumber: womenshealthmag)

Sudah jadi takdirnya kalau wanita itu mengalami menstruasi sebagai tanda bekerjanya sistem reproduksi. Siklus menstruasi ini tentu bisa diperhitungkan, tetapi ada kalanya 'tamu' yang ditunggu ini tak kunjung datang.

Terlambatnya menstruasi biasanya identik dengan kehamilan. Namun, sebenarnya ada faktor-faktor lain yang menyebabkan menstruasi datang terlambat. Inilah 8 penyebab menstruasi datang terlambat.

  • Berat badan turun drastis atau olahraga yang berlebihan
Olahraga yang berlebihan, kurang berat badan, atau tiba-tiba turun berat secara drastis bisa mempengaruhi kadar hormon yang disebut leptin yang diproduksi di jaringan lemak. 

Lemak badan yang terpangkas akan menurunkan kadar hormon ini dan hormon lainnya seperti estrogen sehingga menstruasi jadi tidak teratur. Olahraga berat juga bisa menimbulkan tekanan fisik yang menyebabkan terjadi ketidakseimbangan hormon sehingga mengganggu siklus menstruasi.

  • Stres

Stres berlebihan ternyata bisa mengganggu keseimbangan hormon yang mengakibatkan menstruasi jadi tertunda, tidak teratur, atau malah membanjir.

Dalam istilah medis, hal ini disebut hypothalamic amenorhhea. Salah satu bagian dari otak, yaitu hypothalamus, bertanggung jawab mengatur hormon menstruasi. Sayangnya, bagian inilah yang mudah terdampak stres.

  • Sindrom Ovarium Polikistik (Polycystic Ovary Syndrome-PCOS)

PCOS adalah kondisi medis yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon reproduksi. PCOS ini ditandai dengan siklus menstruasi yang tidak teratur, rambut tumbuh lebat di bagian yang tidak seharusnya, banyaknya kista yang tumbuh di ovarium saat dilihat melalui USG, dan infertilitas.

Pada kondisi PCOS, hormon estrogen dan testosteron benar-benar timpang dan tidak teratur. Itulah sebabnya, penderita mengalami menstruasi yang tidak normal. Menstruasinya bisa datang tiap 2 minggu, tiap 3-6 bulan, atau bahkan hanya sekali setahun.

(Sumber: Google)

  • Penggunaan alat kontrasepsi

Menstruasi juga bisa terlambat karena efek samping penggunaan alat kontrasepsi. Misalnya saja pada penggunaan pil KB yang mengandung kadar estrogen rendah. Hal yang sama juga berlaku pada alat KB lainnya seperti IUD, implan, suntikan, dan lain-lain yang kebanyakan tidak mengandung estrogen sama sekali.

  • Gangguan kelenjar tiroid

Kelenjar tiroid yang berada di leher bertugas mengatur metabolisme tubuh dan terhubung dengan banyak sistem tubuh lainnya. Jika kinerjanya terganggu, baik itu hipotiroid maupun hipertiroid, hal ini pasti berdampak pada siklus menstruasi

  • Keguguran

Saat alat tes kehamilan menunjukkan hasil tes positif lalu di kemudian hari terjadi menstruasi yang datang terlambat dan cukup deras, bisa jadi telah terjadi keguguran.

  • Konsumsi obat-obatan tertentu

Obat-obatan tertentu yang diresepkan untuk mengatasi gangguan kesehatan ternyata juga bisa memengaruhi siklus menstruasi. Contoh obat misalnya aspirin, coumadin (untuk mengobati dan mencegah pembekuan darah) dan ibuprofen.

  • Menopause dini

Saat wanita yang belum berumur 40 tahun mengalami ketidakseimbangan hormon yang signifikan, mereka bisa mengalami menopause dini, atau juga dikenal dengan kegagalan ovarium dini. Selain menstruasi yang terlambat, gejala-gejala lainnya meliputi kepanasan, berkeringat saat malam hari, dan vagina yang kering.

Namun, hal ini jarang terjadi dan selalu menjadi kemungkinan terakhir sehingga tidak perlu dikhawatirkan.

Sumber: akurat.co

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ahok Bakal Jadi Ketua Tim Ibukota Baru, Kominfo: Itu Hoaks

Adakah Hubungan Alis dengan Kepribadian Seseorang?

Pasca Kebakaran, Pelabuhan Muara Baru Seperti Kota Mati