Langsung ke konten utama

Sarapan Itu Penting, Jangan Disepelekan. Simak Alasannya

Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS (Sumber: akurat.co)

Kebiasaan sarapan di zaman sekarang ini mulai ditinggalkan. Pasalnya, orang beralasan sibuk dan tidak sempat. Kalau pun sarapan mungkin juga tidak diperhatikan nilai gizinya.

Hal itu didukung oleh hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), bahwa 60% anak tidak memiliki kebisaan sarapan. Sebanyak 26,1% anak Indonesia hanya sarapan minuman (air putih, teh, susu) dan hanya 10,6% anak yang sarapannya mencukupi asupan energi lebih dari 30%.

Sarapan memiliki manfaat yang luar biasa lho. Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS (Guru Besar Pangan dan Gizi IPB) mengatakan, orang-orang yang tidak sarapan dengan asupan yang tepat, memiliki kerugian yang banyak.

"Kalau gak sarapan, contoh hal kecil kerugiannya aja, jam 8 udah menguap terus. Tubuh sudah menagih sesuatu, glukosanya kurang, otaknya kurang makan, tidak dapat menyerap informasi dengan baik," katanya.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa anak yang lapar karena tidak sarapan, pengaruhnya bukan hanya kepada akademik, tapi sampai ke perilakunya di sekolah. Anak akan cenderung bermasalah dengan guru, menyalahkan orang lain walaupun itu kesalahannya sendiri.

Ilustrasi sarapan sehat (Sumber: sahabatnestle.co.id)

"Selain bagus untuk tumbuh kembang anak, sarapan juga memaksimalkan aktifitas, punya pola makan yang baik, dan masih banyak lagi. Tapi sarapannya juga harus diperhatikan, bukan hanya nasi dan kecap. Pola sarapannya kebanyakan karbo, akibatnya akan cepat diproses tubuh, mudah lapar lagi, kekenyangan, ngantuk. Kalau gizi lengkap, kenyangnya akan lebih lama, dan banyak manfaatnya," jelasnya.

Konsumsi asupan yang lebih beragam sangat penting dalam pemenuhan gizi seseorang. Sarapan tak harus nasi, tapi bisa dengan sereal, buah, kacang-kacangan.

Untuk buah, Prof. Ali menginformasikan; pisang, apel, dan pir yang memiliki energi yang lebih padat, sehingga membuat daya tanah tubuh lebih kuat.

"Lebih baik lagi ada whole grain. Di luar negeri, beberapa sudah merekemondasikan 48 gram per hari konsumsi whole grain karena memiliki dan membantu pemenuhan serat dan sebagainya. Kombinasi makanan yang beragam tetap dibutuhkan, tidak bisa mengambil dari 1 sumber saja," tutupnya.


Sumber: akurat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ahok Bakal Jadi Ketua Tim Ibukota Baru, Kominfo: Itu Hoaks

Adakah Hubungan Alis dengan Kepribadian Seseorang?

Pasca Kebakaran, Pelabuhan Muara Baru Seperti Kota Mati