(Sumber: madjongke.com) |
Pernahkah kamu merasa tiba-tiba saja membenci seseorang dengan alasan yang tak jelas? Meskipum hal ini tidak bagus untuk lingkungan sosialmu, tapi sebenarnya ini hal yang alamiah dan bukan masalah besar.
Stanford sudah mengkaji hal ini dan menemukan bahwa otak manusia sudah terprogram untuk menerima atau menolak sebuah tampilan bentuk wajah, tergantung dengan keseharian kita.
"Kami menemukan bahwa budaya memainkan peran penting dan dapat memiliki implikasi soal siapa yang bisa dijadikan teman. Ketika kita bertemu orang lain, kita akan secara otomatis menyukainya atau tidak, tanpa kita tahu alasannya," kata Jeanne Thai, seorang Profesor Psikologi dari Stanford.
Mereka meneliti 36 orang sebagai sampel. Di antaranya adalah 18 orang keturunan Eropa dan 18 lainnya berdarah China.
Mereka diminta saling membaca wajah dan melihat ekspresinya berdasarkan ras dan jenis kelamin. Sementara, otak mereka dipindai oleh peneliti.
"Orang lebih suka dan menghargai mereka yang mengekspresikan emosi secara positif. Itu karena dihargai oleh budaya mereka sendiri," ungkapnya.
Kesimpulannya adalah apabila kamu menemui seseorang dan tiba-tiba saja tanpa alasan yang jelas kamu langsung tidak menyukainya, itu diakibatkan oleh ekspresi wajah negatif yang ditunjukkan olehnya. Hal ini bisa berupa ekspresi marah, kecewa atau sedih.
Mereka tidak menunjukkan ekspresi positif yang sesuai dengan kebudayaan yang melekat denganmu. Itulah alasannya kamu langsung membencinya. Hal ini juga berlaku sebaliknya, yang menunjukkan aura positif, maka besar kemungkinannya kamu akan menyukainya.
Sumber: akurat
Komentar
Posting Komentar