Langsung ke konten utama

Mayat Jamal Khashoggi Diduga Dibakar dalam Oven Perapian

Jamal Khashoggi (Sumber: Google)

Mayat jurnalis asal Arab Saudi, Jamal Khashoggi, diduga dibakar di sebuah oven besar di rumah konsulat jenderal (Konjen) Arab Saudi di Istanbul. Temuan baru ini dilaporkan dalam sebuah tayangan dokumenter yang disiarkan oleh Al Jazeera Arabic pada Minggu (3/3) malam.

Temuan ini muncul setelah tas yang diyakini membungkus potongan mayat itu dibawa ke rumah Konjen usai kolumnis The Washington Post itu dibunuh di dalam kantor konsulat. Otoritas Turki pun langsung menyelidiki bekas pembakaran oven perapian luar ruang itu.

Dilansir dari Al Jazeera, tukang yang membangun oven perapian itu mengatakan benda itu dibangun sesuai spesifikasi yang diinginkan konsulat Arab. Oven itu dalam dan tahan suhu panas lebih dari 1.000 derajat Celcius. Suhu setinggi itu bisa sampai melelehkan logam.

Tas pembungkusnya juga turut 'dimasak' di dalam oven itu agar kremasi jurnalis ternama itu tak terungkap. Tim penyelidik Turki juga menemukan jejak darah Khashoggi di dinding kantor konsulat setelah menghapus cat yang menutupinya.

Tayangan dokumenter itu dibuat berdasarkan wawancara dengan sejumlah otoritas keamanan, politisi, dan sejumlah warga Turki yang mengenal mantan pemimpin redaksi Al Arab News Channel ini.

Dalam video dokumenter itu, Kepala Intelijen Turki, Hakan Fidan, menjadi pejabat pertama yang menghubungi negara Arab.

Putra Mahkota Arab, Mohammed bin Salman (Sumber: Google)

Lewat panggilan telepon, ia mendesak Putra Mahkota Mohammed bin Salman segera mengungkap keberadaan Khashoggi. Percakapan itu terputus saat Putra Raja Salman itu menolak desakan dan menutup telepon karena 'ancaman' itu tak dapat diterimanya.

Peristiwa tragis ini bermula saat jurnalis yang kerap mengkritik putra mahkota muda itu datang ke kantor konsulat di Istanbul untuk mengurus dokumen pernikahan.

Pihak Arab Saudi awalnya bersikeras calon suami Hatice Cengiz itu telah meninggalkan kantor konsulat hidup-hidup. Namun, mereka mengubah pernyataannya dengan mengakui jurnalis itu tewas dalam sebuah operasi yang dilakukan oleh 'kelompok penjahat'.

Sebaliknya, CIA melaporkan kalau Mohammed bin Salman diduga telah memerintahkan pembunuhan itu, tetapi disangkal oleh Arab.

Investigasi internasional pun telah dimulai pada akhir Januari 2019 lalu dan hasil resminya akan diumumkan pada bulan Juni mendatang.


Sumber: akurat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ahok Bakal Jadi Ketua Tim Ibukota Baru, Kominfo: Itu Hoaks

Adakah Hubungan Alis dengan Kepribadian Seseorang?

Pasca Kebakaran, Pelabuhan Muara Baru Seperti Kota Mati