Langsung ke konten utama

Penembakan Massal yang Telah Terjadi di Belahan Dunia pada Awal Tahun 2019

(Sumber: Google)

Hidup di dunia yang aman, tentram, dan damai tentu menjadi dambaan semua orang. Sayangnya, ada saja orang yang merusak kedamaian dunia ini.

Meski saat ini terhitung masih di awal tahun, berbagai peristiwa mengenaskan telah mencoreng kedamaian dunia. Salah satunya adalah aksi penembakan massal. Aksi penembakan massal ini terjadi di berbagai benua.

Inilah 4 aksi penembakan massal yang terjadi di tahun 2019.

  • Kenya

(Sumber: AP News)

Tahun 2019 dibuka dengan awal yang kelam di Kenya. Serangan ledakan dan penembakan massal di kompleks Dusit D2, Nairobi terjadi pada tanggal 15 Januari 2019. Kompleks itu terdiri dari hotel, perkantoran, restoran, dan bank. 

Lingkungan eksklusif itu juga dikabarkan dihuni oleh banyak ekspatriat asal Amerika, Eropa, dan India. Setidaknya 21 nyawa tewas akibat insiden nahas itu.

Kelompok Al-Shabab menjadi dalang aksi terorisme itu. Kelompok militan itu sengaja menyerang Kenya untuk membalasnya itu karena telah mengirim pasukan ke Somalia untuk memberantas mereka sejak tahun 2011.

  • Brazil

(Sumber: republika.co.id)

Peristiwa tragis juga terjadi di Brazil pada 13 Maret 2019. Terjadi aksi penembakan massal di Sekolah Raul Brazil di Kota Suzano, sekitar 70 km dari Sao Paulo. Tercatat 5 pelajar dan 2 karyawan sekolah tewas dalam insiden itu. Dua pelakunya pun bunuh diri setelahnya.

Para pelaku merupakan alumni sekolah tersebut. Keduanya diyakini terobsesi dengan penyerangan SMA Columbine dan ingin membuktikan kalau mereka bisa beraksi seperti pelaku serangan di SMA itu.

  • Selandia Baru

(Sumber: Google)

Tak lama setelah insiden brutal di Amerika Selatan, dunia kembali digegerkan dengan aksi penembakan massal di 2 masjid Selandia Baru. Terhitung 51 nyawa melayang dalam aksi terorisme yang terjadi pada tanggal 15 Maret 2019 itu.

Tragedi itu pun menjadi peristiwa paling kelam dalam sejarah modern Selandia Baru. Brenton Tarrant, tersangka penembakan, diketahui merupakan pendukung supremasi kulit putih yang ingin mengenyahkan imigran Muslim.

  • Belanda

(Sumber: transindonesia.co)

Senin (18/3) lalu terjadi aksi penembakan massal di sebuah trem di Utrecht, Belanda. Peristiwa ini mengakibatkan 3 orang tewas dan 5 lainnya menderita luka serius. Untungnya si pelaku yang bernama Gokmen Tanis berhasil ditangkap.

Pelaku yang merupakan imigran Turki ini rupanya kerap terlibat kasus kriminal. Pria 37 tahun tersebut juga pernah ditangkap atas tuduhan pemerkosaan. Meski begitu, masih belum jelas apa motif Gokmen melakukan aksi penembakan.


Sumber: akurat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ahok Bakal Jadi Ketua Tim Ibukota Baru, Kominfo: Itu Hoaks

Adakah Hubungan Alis dengan Kepribadian Seseorang?

Pasca Kebakaran, Pelabuhan Muara Baru Seperti Kota Mati