Langsung ke konten utama

Dokter Ahli Sampaikan Pandangannya Mengenai Gugurnya Petugas KPPS

(Sumber: idnnews.id)

Meninggalnya ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di berbagai daerah pasca Pemilu 2019, menjadi musibah yang menghebohkan. Sekitar 583 petugas KPPS berguguran setelah melaksanakan tugasnya.

Banyak yang berasumsi bahwa faktor kelelahan menjadi penyebab beberapa petugas KPPS menjadi sakit hingga meninggal dunia. Namun, tepatkah hal demikian menjadi penyebab banyaknya petugas yang meninggal? 

Berikut penuturan dokter Spesialis Penyakit Dalam, Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD. KHOM dalam diskusi publik Ikatan Dokter Indonesia di Sekretariat PB IDI Menteng, Jakarta Pusat, Senin (13/5).

"Jadi, yang meninggal 583 orang petugas dan yang sakit 4.602 orang berdasarkan data per 10 Mei. Ini murni masalah kesehatan masyarakat (bukan kelelahan) dan menyentuh kepedulian sosial kita," ungkapnya.

Menurut dr. Zubairi, faktor riwayat penyakit yang diderita para petugas KPPS menyebabkan kematian mendadak muncul setelah melakukan penghitungan suara.

Diskusi publik yang dilakukan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terkait meninggalnya petugas KPPS pasca Pemilu di Sekretariat PB IDI (Sumber: akurat.co)

"Menurut WHO, kematian mendadak adalah kematian yang terjadi 24 jam dari ada gejala dan tidak bisa ditemukan awal sebabnya. Tentu kematian mendadak tidak harus di awal," tambahnya.

Lebih lanjut, Zubairi menyebut bahwa dugaan pembunuhan petugas KPPS yang diracun tidak mungkin terjadi.

"Kematian ini bukan karena pembunuhan dan kecelakaan karena tidak ditemukan tanda-tandanya. Kemungkinannya serangan jantung dan stroke jadi pencetusnya, tekanan yang dipengaruhi karena kelelahan dan stress. Kelelahan bukan penyebab utama," lanjutnya.

Kematian mendadak tersebut tidak hanya berisiko pada orang yang memiliki riwayat penyakit. Orang benar-benar sehat pun juga akan mengalami hal demikian.

"Bahkan pada orang sehat pada atlit bisa juga. Ternyata olahragawan pun bisa meninggal karena overwork. Itu jam kerjanya paling banyak, gila kerja. Dan ini kebanyakan sebabkan heart attack dan stroke," tutupnya.


Sumber: akurat.co

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ahok Bakal Jadi Ketua Tim Ibukota Baru, Kominfo: Itu Hoaks

Yuk Berkunjung ke Danau Cantik dari Ternate, Danau Ngade

Adakah Hubungan Alis dengan Kepribadian Seseorang?