Langsung ke konten utama

Ekonom Indef Minta Pemerintah Jangan Gegabah Membuat Kebijakan Nasional

(Sumber: dream.co.id)

Ekonom Senior Indef, Didik. J Rachbini, menilai secara keseluruhan transportasi penerbangan adalah urat nadi ekonomi nasional dan penting bagi dunia usaha. Jika transportasi ini tidak efisien dan mahal, maka pengaruh negatifnya kental terasa terhadap ekonomi nasional.

Didik mengatakan, pasar industri penerbangan nasional adalah pasar yang sangat besar dan bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk mengembangkannya menjadi pasar yang sehat. Asalkan pelaku mampu bersaing dan efisien yang ujungnya berakhir pada kesejahteraan masyarakat.

Namun berbeda dengan realita sesungguhnya, pasar industri penerbangan yang diharapkan kompetitif dan membawa maslahat untuk kesejahteraan masyarakat justru berdampak sebaliknya. Nyatanya, yang terjadi adalah tiket pesawat mahal dan tak terbeli. Alhasil masyarakatlah yang dirugikan.

(Sumber: tirto.id)

Di sisi lain, negara seolah menjadi macan ompong yang tak bertaji terhadap realitas yang terjadi. Untuk menutupi ketidakmampuannya mengendalikan kedua klan industri besar, pemerintah membuka wacana mengundang maskapai asing untuk beroperasi di Indonesia.

Menurut Didik, hal ini belum tentu menjadi solusi. Pasalnya pemerintah tidak boleh gegabah. Salah-salah malah semakin membuat sengkarut industri penerbangan semakin kusut. Pemerintah terlebih dahulu harus menimbang untung ruginya dan memastikan maskapai asing membawa manfaat untuk industri penerbangan.

"Pasar yang besar ini adalah modal ekonomi nasional yang besar, yang harus dikelola dengan sentuhan kebijakan yang tepat sehingga tidak merugikan secara nasional pula," paparnya di dalam diskusi online Indef.

(Sumber: grid.id)

Selama ini, industri penerbangan sudah bersaing secara sehat selama 2 dekade. Itu menandakan industri kita mampu lebih baik dari negara-negara lain. Jika pasar dibuka secara gegabah, maka banyak kerugian yang akan diperoleh, dimana manfaat pasar dalam negeri yang besar akan dinikmati asing.

"Jadi kepentingan untuk membuat industri bersaing, harga tiket murah dan menjaga potensi nasional agar tidak merugikan kepentingan bangsa harus dijaga secara bersamaan. Tidak boleh hanya salah satu dijadikan dasar untuk membuat kebijakan nasional. Untuk membuat harga tiket murah dan efisien, maka pasar industri ini dikorbankan,"pungkasnya.


Sumber: akurat.co

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ahok Bakal Jadi Ketua Tim Ibukota Baru, Kominfo: Itu Hoaks

Adakah Hubungan Alis dengan Kepribadian Seseorang?

Pasca Kebakaran, Pelabuhan Muara Baru Seperti Kota Mati