 |
| (Sumber:Google) |
Hasil Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukan, penyakit tidak menular mengalami peningkatan jumlah penderita yang tidak bisa dianggap sepele.
Data tersebut tidak begitu mengejutkan, karena beberapa data lain juga menunjukkan penyakit seperti jantung, diabetes, hipertensi, kanker, dan lainnya masih menduduki peringkat teratas sebagai penyakit dengan tingkat kematian tertinggi di Indonesia.
Tapi tahukah kamu, kematian pada penderita penyakit tidak menular dapat bertambah kemungkinannya karena beberapa faktor?
 |
| (Sumber: doktersehat.com) |
Salah satunya disebabkan karena pasien terserang virus influenza. Siapa sangka, penyakit yang sering disepelekan ini ternyata dapat memperburuk keadaan seseorang yang memiliki penyakit, hingga menyebabkan kematian.
Mengingat influenza sangat mudah menular, terutama pada orang yang sistem imunnya sedang turun, Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan vaksinasi influenza satu kali setiap tahun pada penderita penyakit kardiovaskular. Hal tersebut juga berlaku untuk para penderita diabetes dan sebagainya.
"Sebuah penelitian menunjukan bahwa vaksinasi influenza pada penderita penyakit kardiovaskular, dapat menurunkan 67% risiko terkena serangan jantung dan dapat menurunkan risiko terkena stroke hingga 24%," kata Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, Sp. PD, K-AI.
 |
| (Sumber: orami.co.id) |
"Pada penderita diabetes juga sama, lebih berisiko terkena influenza. Itu membuat kesakitan dan kematiannya lebih tinggi bila terkena influenza. Dengan vaksinasi; terbukti angka rawat inap, komplikasi, dan kematian lebih rendah. Komplikasi akibat influenza juga dapat berupa radang paru, infeksi telinga, dan sinus. Tidak hanya itu, asma dan kemudian pada penderita HIV juga memperburuk," lanjutnya.
Profesor Samsuridjal juga mengatakan, dalam kasus infeksi saluran pernafasan oleh virus influenza dapat meningkatkan risiko terkena stroke dan serangan jantung tiga hingga 5 kali lipat dalam 3 hari setelah terinfeksi.
Sumber: akurat.co
Komentar
Posting Komentar