Joko Widodo bersama Jusuf Kalla (Sumber: republika.co.id) |
Presiden Jokowi memimpin rapat terbatas terkait penyelesaian sampah yang terjadi di berbagai daerah.
"Rapat terbatas mengenai sampah ini sudah kita lakukan seingat saya sudah 6 kali sejak saya jadi wali kota. Saya ngomong apa adanya, urusan sampah ini juga sudah ingin kita selesaikan, ingin kita kerjakan," kata Presiden.
Presiden menyampaikan hal tersebut saat memimpin rapat terbatas dengan topik "Perkembangan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)".
"Jadi gubernur juga sama. Tapi sampai sekarang, sampai hari ini, saya belum mendengar ada progress yang sudah nyala (mulai) dan jadi," ungkap Presiden.
(Sumber: sbsinews.com) |
Presiden pun meminta laporan dari para kepala daerah terkait dengan kemajuan penyelesaian masalah sampah tersebut.
"Oleh sebab itu, kita langsung saja menuju ke masalah. Jadi masalahnya apa? Ada yang menyampaikan 'PLN-nya Pak yang lamban', PLN ada? Tinggal nanti langsung saya perintah," ungkap Presiden.
Plt Direktur Utama PLN, Djoko Rahardjo Abumanan pun mengangkat tangannya saat ditanyakan Presiden.
"Ada yang menyampaikan di ESDM-nya belum beres. Menterinya ada. Sudah, kita selesaikan sore hari ini. Ini bukan urusan listriknya, yang mau kita selesaikan ini urusan sampahnya. Listrik itu adalah ikutannya," tegas Presiden.
Rapat terbatas mengenai pengelolaan sampah (Sumber: beritalima.com) |
Menurut Presiden, sejumlah masalah sampah baik di daratan maupun di laut harus segera diselesaikan.
"Kita menyelesaikan yang di darat saja belum rampung, kita sudah harus selesaikan lagi yang 'marine debris'. Ini juga menjadi masalah dunia bukan hanya kita. Dan kita ini berada pada posisi yang di nomor, mengenai sampah, nomor dua," ungkap Presiden.
Ia pun meminta ada satu solusi yang benar-benar dihasilkan dalam rapat tersebut.
"Saya ingin betul-betul ada sebuah solusi sore hari ini. Problemnya ada di mana langsung, dan waktu saya berikan kepada wali kota, gubernur, bupati yang hadir, langsung to the point saja masalahnya. Tidak usah cerita terlalu panjang," perintah Presiden.
Rapat terbatas tersebut dihadiri oleh para pejabat pemerintahan pusat maupun daerah.
Sumber: akurat.co
Komentar
Posting Komentar