(Sumber: fajar.co.id) |
PT Pos Indonesia dianggap terlalu terlambat untuk menanggapi dinamika persaingan dunia usaha sekarang ini. Padahal peluang BUMN yang bergerak di bidang jasa kurir, logistik, dan transaksi keuangan itu agar bisa bersaing di era digital saat ini sebenarnya sudah ada sejak sekitar tahun 2000-an.
Direktur Eksekutif Institute For Development Of Economics And Finance (Indef), Enny Sri Hartati mengatakan; PT Pos Indonesia seharusnya sejak awal 2000-an jeli melihat peluang bisnis yang ada. Terutama di tengah maraknya bermunculan marketplace atau e-commerce yang sejatinya membutuhkan banyak jasa pengiriman barang atau ekspedisi.
Menurut Enny; dari segi perangkat, PT Pos Indonesia juga sebenarnya sudah sangat siap menghadapi gempuran e-commerce. Pasalnya, kantor cabangnya saja menjangkau hingga ke daerah-daerah terpencil.
(Sumber: kirimustoindo.com) |
"Perangkat PT Pos sudah siap sebenarnya. Tapi itu enggak dilakukan. Keterlambatan respon perubahan atau dinamika bisnis itu yang sebenarnya menyebabkan bisnis core utama PT Pos ya. Habis, tidak ada demand, peminat," ucapnya.
Oleh karenanya, yang dibutuhkan saat ini adalah bagaimana PT Pos Indonesia kembali merancang rencana induk bisnis ke depannya dengan mengevaluasi perkembangan bisnis dari tahun ke tahun.
"Bahkan swasta saja memantau dinamika bisnis dari minggu ke minggu, dan itu selalu ada evaluasi," jelasnya.
Kalau hal tersebut dilakukan, PT Pos Indonesia diyakini semakin bisa bergerak maju dari bisnis intinya yang ada saat ini.
Sumber: akurat.co
Jasa pengiriman barang ke luar negeri murah
BalasHapus