Langsung ke konten utama

Polri Sedang Susun Tim Teknis Kasus Novel Baswedan

Novel Baswedan (Sumber: tribunnews.com)

Hingga saat ini, Polri belum mengumumkan susunan personel jumlah Tim Teknis kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan. Tim teknis dalam tugasnya menindak lanjuti hasil temuan investigasi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF). 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan  susunan Tim Teknis tersebut. Ia mengatakan, jumlah personel lebih dari 10 orang dan memiliki kemampuan di bidangnnya masing-masing, misalnya penyidik ahli forensik.

"Lebih dari 10 orang, Kabareskrim (Irjen Pol Idham Azis selaku kepala tim) yang akan membagi. Sekian orang mendalami bukti ini, sekian orang mendalami bukti itu," kata Dedi.

Dia menyebut, anggota Tim Teknis bisa berasal dari Polda lain selain yang di Jakarta, untuk memperkuat anggota Polda Metro Jaya dan Bareskrim Mabes Polri.

Juru Bicara TGPF sekaligus pegiat HAM, Nur Kholis, saat memberikan keterangan pers terkait perkembangan hasil investigasi kasus Novel Baswedan di Bareskrim Polri, Jakarta (17/7) (Sumber: akurat.co)

"Bisa saja personel dari polda lain juga dilibatkan nanti. Mereka akan menggali temuan dari Tim Pakar berupa 6 kasus yang diduga dapat menjadi motif penyiraman terhadap Novel," ujarnya.

Nantinya, Tim Teknis akan mendalami kasus-kasus yang dialami Novel Baswedan dan mencari pelaku lapangan dan aktor intelektual.

"Tidak terpaku terhadap 6 kasus tersebut, tidak menutup kemungkinan juga bisa berkembang. Ini masih berproses, artinya tim bekerja cepat, maksimal, efektif dan efisien," ujar Dedi.

Rekomendasi dari Tim Pakar akan dikaji ulang hingga muncul hipotesis baru. Hasil investigasi Tim Pakar yang dibentuk menjelang Debat pertama Pilpres 2019 ini malah punya kesimpulan yang mencengangkan. Mereka menyalahkan Novel Baswedan atas kasus penyiraman air keras tersebut.

(Sumber: medcom.id)

Penyerangan terjadi dengan anggapan karena KPK dan Novel diduga menggunakan kewenangan berlebihan dalam mengusut perkara atau “excessive use of power.” Sementara dalam investigasi tersebut adalah tidak ada nama pelaku yang diungkap. 

Salah satu rekomendasi dari Tim Pakar yang juga dianggotai Indriyanto Seno Adjie, Hendardi, Hermawan Sulistyo, Ifdhal Kasim, serta 60 orang lain itu adalah pendalaman identitas 3 orang tidak dikenal. Hal itu berdasarkan hasil penyelidikan lapangan.

“TPF rekomendasikan Kapolri untuk mendalami satu fakta tentang keberadaan orang tak dikenal yang datangi rumah Novel pada 5 April 2017, dan 2 orang tak dikenal yang berada di dekat tempat wudhu Masjid Al Ihsan menjelang subuh pada 10 April 2017,” kata Nurkholis.


Sumber: akurat.co

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ahok Bakal Jadi Ketua Tim Ibukota Baru, Kominfo: Itu Hoaks

Yuk Berkunjung ke Danau Cantik dari Ternate, Danau Ngade

Adakah Hubungan Alis dengan Kepribadian Seseorang?