(Sumber: Google) |
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kota Surabaya mengakui saat ini banyak peserta yang memilih untuk turun kelas menyusul adanya informasi terkait dengan kenaikan iuran.
"Dalam sehari, kunjungan ke kantor BPJS Kesehatan Surabaya sebanyak 600 orang," kata Kepala BPJS Kesehatan Kota Surabaya, Herman Dinata Miharja.
Namun saat informasi kenaikan iuran itu beredar, kunjungan peserta meningkat menjadi 700 sampai dengan 800 orang. Di antaranya memilih untuk turun kelas.
Herman menjelaskan, pilihan peserta untuk turun kelas memang diperbolehkan asal sudah menjadi peserta selama setahun, baru bisa pindah kelas.
"Akan tetapi yang harus diingat, kalau peserta itu turun kelas, maka pelayanan yang diberikan juga akan berbeda," katanya.
(Sumber: tempo.co) |
Ia mengakui saat ini dari total 2,9 juta penduduk di Surabaya, sudah 88% yang diakuisisi menjadi peserta.
"Kami optimistis pada akhir tahun nanti akan ada peningkatan sampai dengan di atas 90%. Hal itu, ditunjang oleh Pemerintah Kota Surabaya yang membantu pendaftaran kepada keluarga kurang mampu di wilayah setempat," ucapnya.
Sampai dengan Juli, nilai klaim yang sudah dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan Surabaya mencapai Rp 1,9 triliun. Jumlah itu masih jauh dari jatah penerimaan yakni Rp 923 miliar.
"Salah satu faktor tingginya klaim tersebut karena di Surabaya banyak rumah sakit besar yang menjadi rujukan dari rumah sakit lainnya dari wilayah lain," ucapnya.
(Sumber: harianjogja.com) |
Tingginya pengeluaran ini, juga dibarengi dengan masih banyaknya peserta yang menunggak iuran. Oleh karena itu, ia mendorong para peserta yang masih menunggak iuran segera menyelesaikan kewajibannya. Karena sistem yang digunakan oleh BPJS Kesehatan ini adalah subsidi silang, yang sehat membantu yang sakit, atau yang kaya membantu yang miskin.
Di sisi lain, Agus Supriyanto salah satu peserta yang datang ke Kantor BPJS Kesehatan mengatakan jika dirinya menolak kenaikan iuran.
"Untuk kelas 3 saja iuran sekitar Rp 25.500 naik menjadi sekitar Rp 42 ribu. Itu kan sangat memberatkan, belum lagi jumlah keluarganya banyak," katanya.
Sumber: akurat.co
Komentar
Posting Komentar