Langsung ke konten utama

Kabut Asap di Sumatera Utara Makin Tebal

Asap tebal di Sumatera Utara (Sumber: detik.com)

Kabut asap di Pantai Barat Sumatera Utara terutama di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah kian bertambah tebal pada Minggu (22/9) pagi.

Perbukitan di 2 daerah, yakni Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah sudah tidak terlihat. Jarak pandang akibat kabut yang kian tebal ini diprediksi hanya 2 kilometer saja. Selain mengganggu jarak pandang, kabut asap semakin meresahkan warga, terutama pengendara.

"Sudah perih di mata, ini cuma jalan berapa ratus meter dari rumah," kata warga Kecamatan Pandan, Tapteng, Afrizal Prima Akhir Pohan.

Dia membenarkan, jika dibandingkan kemarin Sabtu (21/9) kabut asap semakin tebal sejak Minggu pagi. 

Kondisi ini juga teramati di Bandara DR FL Tobing, Pinangsori, Tapanuli Tengah. Jarak pandang di landasan pacu teramati semakin pendek.

"Pagi ini teramati jarak pandang di Bandara teramati 2.500 hingga 1.600 meter," ungkap Kepala BMKG Pinangsori, Ahmad Ubaedillah.

(Sumber: akurat.co)

Irfan Harahap, warga di Kota Sibolga menyebut ketebalan asap semakin parah dan mengkhawatirkan.

"Tadi pagi jam 8 sudah tebal dan siang ini semakin tebal. Pulau Poncan Gadang pun sudah tidak terlihat karena tertutup kabut asap. Aroma asap juga semakin menyengat," kata Irfan.

Warga Memburu Masker

Mengantisipasi dampak kabut asap terhadap pernapasan dan kesehatan, warga ramai-ramai membeli masker ke apotek-apotek di Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Pandan.

Pekerja di Apotik Hikmah menyebut pembelian masker pagi ini membludak. Puluhan kotak masker terjual habis.

"Ada yang beli sampai beberapa kotak, karena kabut asap ya, memang bahaya ini," katanya.

Nelayan di Laut Resah

Kabut asap di Riau (Sumber: republika.co.id)

Kabut asap juga memicu jarak pandang yang pendek di laut terutama di Teluk Tapian Nauli. Para nelayan mengeluhkan kondisi ini dan mengaku terganggu mencari ikan.

"Nelayan kecil khawatir untuk melanjutkan pelayaran mencari ikan. Jangankan mencari ikan, mau pulang saja khawatir karena jarak pandang sangat dekat. Belum lagi ditambah angin kencang yang tidak kunjung reda," kata seorang nelayan Sibolga.

"Kondisi saat ini betul-betul mengkhawatirkan. Apalagi banyak nelayan kecil tidak memiliki kompas atau GPS," ungkap nelayan tersebut.

Koordinator Pos Basarnas Sibolga, Hari Susanto, menyebut pihaknya bersiaga atas kondisi ini. Dia berharap nelayan lebih memperhatikan keselamatannya.

Bupati Tapteng Imbau Warga Bertahan di Rumah

Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani (Sumber: ytimg.com)

Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani, mengimbau warganya agar mengurangi aktifitas di luar rumah. 

"Kami imbau, lebih baik di rumah saja dan kurangi aktifitas di luar ruangan. Kondisi asap semakin ekstrim dan mengkhawatirkan," kata Bakhtiar.

Dia juga mengimbau baik warga yang memiliki lahan atau kebun, maupun perusahaan-perusahaan, agar tidak melakukan pembakaran lahan dan menambah pekatnya asap.

"Kita pemerintah Tapanuli Tengah juga ikut mengimbau dan berharap di banyak daerah di Sumatera yang menjadi sumber asap, agar mencari solusi atas persoalan ini," pungkas Bupati.


Sumber: akurat.co

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ahok Bakal Jadi Ketua Tim Ibukota Baru, Kominfo: Itu Hoaks

Adakah Hubungan Alis dengan Kepribadian Seseorang?

Pasca Kebakaran, Pelabuhan Muara Baru Seperti Kota Mati