Langsung ke konten utama

Eks Menkominfo Rudiantara Ditunjuk Jadi Pimpinan PLN

Rudiantara (Sumber: Google)

Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

"Mudah-mudahan segera dilantik, yang jelas saya sudah tanda tangan," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Pramono menyampaikan hal tersebut ketikwa wartawan menanyakan hasil Tim Penilai Akhir (TPA) untuk Rudiantara.

Sebelum menjadi Menkominfo, Rudiantara pernah menjadi Wakil Dirut PT PLN pada 2008-2009 lalu. Selama di PLN, ia terlibat dalam pencarian pendanaan perusahaan, terutama pinjaman untuk proyek pembangkit listrik 10 ribu megawatt. Setelahnya, ia mengundurkan diri

Sekretaris Kabinet Indonesia Maju, Pramono Anung (Sumber: radarkontra.com)

Pramono mengakui bahwa Presiden Joko Widodo sedang berkonsentrasi untuk memperbaiki kondisi perekonomian.

"Salah satu yang ingin segera diselesaikan adalah BUMN. Karena di BUMN ini banyak BUMN besar yang memang perlu segera dilakukan pembenahan, di antaranya yang sekarang sudah dilakukan Pertamina. Sebentar lagi PLN, kemudian Inalum. Kemudian perbankan Mandiri, BTN, dan beberapa bank lain," ungkap Pramono.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir telah menyampaikan sejumlah nama yang menjadi komisaris maupun direksi BUMN.

Nama-nama tersebut adalah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina. Ahok akan didampingi Wakil Menteri BUMN, Budi Gunawan Sadikin sebagai Wakil Komisaris sedangkan Direktur Keuangan adalah Emma Sri Martini.

Menteri BUMN, Erick Thohir (Sumber: breakingnews.co.id)

Selanjutnya ada Pahala N Mansury sebagai Direktur Utama BTN, dan Komisaris Utama BTN adalah Chandra Hamzah. Erick Thohir juga mengangkat Orias Petrus Moedak menjadi Dirut PT Inalum (Persero).

"Proses rekrutmen seseorang menjadi direksi terutama direktur utama maupun komisaris utama di BUMN itu melalui tim penilai akhir (TPA). Dimana ketuanya Presiden, sekretarisnya saya, kemudian Pak Erick dan menteri terkait. Nah dalam proses itu, prosesnya panjang. Kita lihat berbagai faktor," tambah Pramono.

Pramono membeberkan bahwa persoalan dalam bangsa ini salah satunya mengenai current account deficit dan untuk itu, yang memberikan kontribusi cukup besar adalah Pertamina dan PLN. Sehingga harus dilakukan pembenahan.


Sumber: akurat.co

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ahok Bakal Jadi Ketua Tim Ibukota Baru, Kominfo: Itu Hoaks

Adakah Hubungan Alis dengan Kepribadian Seseorang?

Pasca Kebakaran, Pelabuhan Muara Baru Seperti Kota Mati