Langsung ke konten utama

Tiba Di Manila, Sambutan Kontingen oleh Phisgoc Kacau

(Sumber: kapamilya.com)

SEA Games Filipina 2019 diawali dengan situasi yang tidak diharapkan. Sejumlah kontingen sempat terlantar di Bandar Udara Manila pada Sabtu (23/11) dan harus menunggu berjam-jam. Sementara, kontingen lain tiba di hotel yang salah.

Channel News Asia menyebut bahwa sejumlah atlet dari beberapa negara telah terbang ke ibukota Filipina, Manila, menjelang upacara pembukaan yang digelar pada Sabtu (30/11) mendatang.

Pelatih Tim Nasional Kamboja U-23, Felix Dalmas, menyebut bahwa mereka harus menunggu shuttle bus dalam waktu yang lama di bandar udara. 

“Kami harus menunggu mungkin sekitar 8-9 jam untuk bisa sampai ke hotel kami,” kata Dalmas.

Pemain Tim Nasional Timor Leste U-23 saat menunggu jemputan di Bandar Udara Manila, Filipina (24/11) (Sumber: Asean Football News)

Sementara itu, Timnas Timor Leste U-23 dibawa ke hotel yang bukan seharusnya. Situasi ini membuat mereka kesulitan menyesuaikan waktu kedatangan dengan jadwal latihan di mana cabang sepakbola telah mulai dilakukan pada Senin (25/11).

“Semua negara berhak mendapatkan rasa hormat dan apa yang terjadi kemarin tidak elok,” kata Pelatih Timnas Timor Leste, Fabiano Flora.

Penyelenggara SEA Games Filipina (Phisgoc) mengatakan, kekacauan ini terjadi karena perubahan di menit-menit akhir untuk jadwal penerbangan disertai waktu check-in di hotel yang dilakukan pada sore hari.

“Kami dengan tulus meminta maaf untuk seluruh atlet tamu atas ketidaknyamanan yang membuat mereka kebingungan. Kami berjanji akan melakukan yang lebih baik,” kata Phisgoc dalam pernyataannya.

(Sumber: fajar.co.id)

Kekacauan juga sempat terjadi terhadap kontingen Tim Nasional U-23 dan Polo Air Indonesia. Sama halnya dengan Kamboja dan Timor Leste, Timnas U-23 harus menanti berjam-jam di bandar udara.

Sementara itu, Timnas Polo Air sempat harus berpisah dengan logistik dan barang bawaan mereka. Dikabarkan, peralatan dan logistik tersebut baru tiba di Kampung Atlet pada pukul 09.00 malam.

Phisgoc memulai tugas kawasan ini dengan polemik di mana kini mereka harus menghadapi tuduhan dugaan korupsi pada pembangunan obor kalderon yang disebut-sebut menghabiskan sekitar Rp 14 miliar.


Sumber: akurat.co

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ahok Bakal Jadi Ketua Tim Ibukota Baru, Kominfo: Itu Hoaks

Adakah Hubungan Alis dengan Kepribadian Seseorang?

Pasca Kebakaran, Pelabuhan Muara Baru Seperti Kota Mati