Cara menggunakan dan merawat celana dalam juga tidak boleh luput dari perhatian jika kamu ingin kesehatan vagina akan senantiasa terjaga dan terhindar dari infeksi yang bisa menyerang vagina.
Vagina merupakan bagian dari organ reproduksi wanita yang harus dirawat dengan baik. Gangguan kesehatan vagina tidak hanya berpengaruh pada aktivitas seksual, tapi juga tingkat kesuburan seorang wanita.
Ada beberapa langkah yang perlu kamu ketahui saat menggunakan dan merawat celana dalam untuk menjaga kesehatan vagina, yaitu:
1. Gunakan Celana Dalam yang Tidak Ketat
Kalau kamu masih memakai celana yang ketat, kamu perlu waspada! Selain bisa membuat kamu merasa tidak nyaman, menggunakan celana dalam yang terlalu ketat dapat memudahkan jalan bagi bakteri di anus untuk masuk ke vagina. Hal itu dapat meningkatkan risiko terkena infeksi vagina dan infeksi saluran kemih.
Untuk menghindari bahaya tersebut, pilihlah celana dalam dengan ukuran pas dan nyaman saat digunakan. Pastikan celana dalam tidak terlalu bergesekan dengan organ vital saat kamu berjalan.
2. Pilih Celana Dalam Berbahan Katun
Tidak sedikit kaum hawa yang memilih model celana berbahan sintesis seperti nilon, poliester, atau spandeks, karena dapat memperlihatkan bentuk tubuh yang lebih indah. Perlu diketahui, celana dalam dengan bahan tersebut bisa berdampak buruk bagi kesehatan organ intim kamu!
Selain ketat dan membuat tidak nyaman, bahan tersebut juga tidak dapat menyerap keringat serta membuat sirkulasi udara tidak lancar. Organ intim yang lembab dapat menjadi sarana bagi bakteri dan jamur untuk berkembang biak, sehingga meningkatkan risiko kamu mengalami infeksi vagina.
Sebagai gantinya, kamu bisa menggunakan celana dalam berbahan katun yang lebih nyaman, lembut, dan ringan. Bahan ini memberi ruang organ intim untuk “bernapas” dan mampu menyerap keringat dengan baik.
3. Rutin Mengganti Celana Dalam
Malas mengganti celana bisa membuat kulit di area kewanitaan menjadi gatal dan mengalami iritasi. Bahkan, kebiasaan ini juga bisa meningkatkan risiko kamu mengalami keputihan dan infeksi jamur.
Oleh karena itu, setiap kali celana dalam sudah terasa lembab, kamu dianjurkan untuk menggantinya. Selain menghindarkanmu dari gatal dan iritasi di area kewanitaan, rutin mengganti celana dalam juga dapat mencegah munculnya bau tidak sedap pada area kewanitaan.
4. Cuci Celana Dalam dengan Sabun Hypoallergenic
Sebaiknya gunakan deterjen hypoallergenic yang bebas bahan perwarna dan parfum. Mencuci celana dalam dengan deterjen biasa atau pemutih pakaian dikhawatirkan bisa membuat area vulva mengalami iritasi dan reaksi alergi, apalagi pada orang yang memang memiliki kulit sensitif.
Selain itu, disarankan untuk tidak mencampur cucian celana dalam dengan anggota keluarga yang sedang sakit, khususnya yang sedang mengalami infeksi bakteri.
5. Jangan Lupa Setrika Celana dalam
Suhu panas dari setrikaan dapat membantu membunuh kuman dan bakteri yang mungkin saja masih menempel pada celana dalam. Oleh karena itu, jangan lewatkan untuk setrika celana dalam setelah kamu mencucinya.
Memilih celana dalam bukan hanya tentang warna yang cantik dan model yang lucu. Kamu juga harus memilih ukuran dan bahan yang tepat, agar celana dalam nyaman digunakan dan kesehatan vagina senantiasa terjaga. Selain itu, pastikan kamu memilih sabun cuci yang aman dan menyetrika celana dalam sebelum digunakan.
Sebaiknya singkirkan celana dalam lama dan ganti dengan yang baru setiap tahun. Selain bentuk dan warnanya yang mungkin sudah tidak seperti semula, celana dalam bersih yang sudah terlalu lama dipakai juga bisa saja menjadi sarang kuman.
Sumber: AyoBandung
Komentar
Posting Komentar