Donald Trump dan Kim Jong-un berjabat tangan pada pertemuan hari pertama mereka di Hanoi, Vietnam, pada hari Rabu (27/2) (Sumber: Reuters) |
Pertemuan kedua antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-Un dinyatakan gagal setelah kedua belah pihak tidak mencapai kesepakatan.
Pertemuan yang merupakan kelanjutan dari summit tahun lalu di Singapura ini membahas isu yang sama, yakni denuklirisasi Korea Utara.
Dalam sebuah konferensi pers pasca-summit, Trump mengungkapkan penyebab gagalnya pembicaraan tersebut adalah karena desakan Korea Utara kepada Amerika Serikat untuk mencabut sanksi ekonomi yang diberlakukan.
"Saya lebih suka melakukannya dengan benar daripada melakukannya dengan cepat. Kami berada dalam posisi untuk melakukan sesuatu yang sangat istimewa," kata Trump merujuk pada proses pembicaraan.
Hanya beberapa jam setelah pertemuan, iring-iringan mobil kedua pemimpin negara terlihat meninggalkan lokasi pertemuan. Makan siang dan penandatanganan perjanjian pun dibatalkan. Gagalnya pembicaraan ini pun membuat masa depan denuklirisasi semakin tidak pasti.
Meski seringkali diragukan keseriusannya dalam melakukan denuklirisasi, Kim Jong-Un memberikan jawaban serius kala berhadapan dengan wartawan.
(Sumber: Google) |
"Jika saya tidak serius melakukannya, saya tidak akan berada disini sekarang" jawabnya.
Terlepas dari kegagalan ini, Trump mengungkapkan hubungannya dengan Kim tetap hangat. Pertemuan di Hanoi pun disebutnya menghasilkan kemajuan yang bagus. Tetapi keduanya belum memiliki rencana untuk pertemuan ketiga.
"Pada dasarnya, mereka ingin sanksi dicabut seluruhnya, dan kami tidak bisa melakukan itu. Kita tidak bisa mencapai kesepakatan hari ini," kata Trump.
Amerika Serikat berkeras bahwa sanksi-sanksi terhadap Korea Utara tidak akan dicabut sampai negara itu berkomitmen untuk denuklirisasi secara menyeluruh dan itu tidak dapat diubah.
Menurut sumber internal, sejauh ini kesepakatan yang tercapai adalah mengenai rencana pembukaan kantor penghubung Amerika Serikat di Korea Utara.
Saat disinggung mengenai hal itu, Trump menyebut itu bukanlah usulan yang buruk dan Kim menyatakan akan menyambut hal itu. Belum diketahui apakah hal itu akan benar-benar terwujud atau tidak.
Sumber: akurat
Komentar
Posting Komentar