Langsung ke konten utama

Evaluasi Pemilu, KPU Wacanakan Pemilu Serentak Menjadi 2 Jenis

(Sumber: Google)

Komisioner KPU RI, Hasyim Asy'ari, mengungkapkan hasil riset Evaluasi Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Pemilu Serentak ke depan diwacanakan akan dibuat menjadi 2 jenis pemilu, Pemilu Serentak Nasional dan Pemilu Serentak Daerah.

"Pemilu Serentak nasional untuk pilpres, pemilu DPR dan DPD untuk memilih pejabat tingkat nasional," ungkapnya.

Sedangkan Pemilu Serentak Daerah, untuk pemilihan Gubernur dan Bupati/Wali Kota dan DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota atau untuk memilih pejabat tingkat daerah.

Terkait waktu pelaksanaan, menurut Hasyim, kedua jenis pemilu tersebut tetap dilakukan dalam waktu 5 tahun sekali. Hanya saja, Pemilu Serentak Daerah dapat dilakukan 2,5 tahun lebih dulu.

"Pemilu nasional 5 tahunan. Misalnya 2019, berikutnya 2024. Pemilu daerah 5 tahunan, diselenggarakan di tengah 5 tahunan pemilu nasional. Misalnya pemilu nasional 2019, dalam 2,5 tahun berikutnya (2022) pemilu daerah," ujarnya.

(Sumber: Google)

Hasyim mengatakan, dengan dilakukannya pemilu secara terpisah itu, maka dapat membuat kondisi politik tetap stabil. Selain itu, beban penyelenggaraan pemilu juga akan lebih proporsional.

"Aspek politik, akan terjadi konsolidasi politik yang semakin stabil, karena koalisi parpol dibangun pada bagian awal (pencalonan). Aspek manajemen penyelenggaraan pemilu, beban penyelenggara pemilu lebih proporsional, dan tidak terjadi penumpukan beban yang berlebih," katanya.

Selain itu, Hasyim menyebut pemilih dapat lebih mudah dalam melakukan pemilihan. Kemudian, menurutnya, isu politik akan lebih fokus karena waktu kampanye yang terpisah.

"Pemilih lebih fokus dihadapkan kepada pilihan pejabat nasional dan pejabat daerah dalam 2 pemilu yang berbeda. Sedangkan aspek kampanye, isu-isu kampanye semakin fokus dengan isu nasional dan isu daerah yang dikampanyekan dalam pemilu yang terpisah," ungkapnya.


Sumber: akurat.co

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ahok Bakal Jadi Ketua Tim Ibukota Baru, Kominfo: Itu Hoaks

Adakah Hubungan Alis dengan Kepribadian Seseorang?

Pasca Kebakaran, Pelabuhan Muara Baru Seperti Kota Mati