(Sumber: Google) |
Direktur Eksekutif Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, mengungkap sejumlah faksi di internal KPK. Menurutnya, persaingan faksi itu sudah tidak wajar karena melibatkan institusi lain.
Bahkan, persaingan itu sudah berlangsung lama dan diperparah pada saat Pilpres berlangsung. Dua kelompok yang berseteru itu adalah kelompok “Taliban” dan “India”
“Sekarang berkembang isu bahwa di internal KPK itu ada polisi India dan polisi Taliban. Ini kan sangat berbahaya,” kata Neta.
Ia menyebut, ‘Taliban’ adalah kelompok Novel Baswedan sedangkan 'India' adalah non Novel Baswedan.
Novel Baswedan (Sumber: tempo.co) |
“Indikasi cakar-cakaran di intenal KPK itu sudah kita dengar sejak awal Januari dan itu makin parah menjelang Pilpres. Sayangnya para komisioner KPK tidak bertindak tegas dan membiarkan bahkan ikut-ikutan berpihak,” kata Neta.
Neta meminta semua kelompok di KPK kembali kompak seperti pertama kali lembaga anti korupsi ini terbentuk.
“Bangsa Indonesia seakan terpecah dua yaitu 01 ada 02 di Pilpres dan kok anehnya KPK juga ikut-ikutan terpecah dua ada kelompok India ada Taliban nah kan ini berbahaya,” pungkas Neta.
Sumber: akurat.co
Komentar
Posting Komentar