Langsung ke konten utama

Berdasarkan Survei, Produktivitas Manufaktur China Merosot

(Sumber: inilah.com)

Produksi pabrik di China menyusut lebih dari yang diperkirakan. Hal tersebut diungkapkan sebuah survei dari Nomura pada Juni  (30/6).

Produsen manufaktur terus memangkas produksi pada Juni dengan sub-indeks kerja turun menjadi 46,9. Pada bulan Mei ada di angla 47,0. Nilai ini menyentuh level terendah sejak Maret 2009.

Laporan merosotnya sektor manufaktur ini akan meningkatkan tekanan pada kemajuan pertemuan Presiden China dan Amerika Serikat (AS) pada KTT G20. Hal itu juga mengkhawatirkan pelemahan ekonomi China yang berdampak pada resesi global.

Analis yang menyurvei itu bahkan memperkirakan setiap keuntungan yang dicapai pada kesepakatan perdagangan China-AS hanya berlaku sementara dan lama kelamaan justru semakin merugi. Hal itu dilansir dari Reuters (30/6).

(Sumber: tempo.co)

Hal ini mengingat Trump telah menerapkan tarif pada USD 250 miliar barang-barang China. Bahkan Trump kini mengancam untuk menambah tarif pada sisa impor China yang belum dikenakan tarif sebelumnya. China pun membalas tarif impor itu.

Survei ini menyarankan agar China memberikan lebih banyak stimulus karena tarif impor AS nyata berdampak pada industrinya.

Meskipun pemerintah China telah menjalankan serangkaian stimulus, analis berharap China dapat menstimulus lebih banyak termasuk diwujudkannya pemangkasan suku bunga riil untuk perusahaan menengah dan kecil seperti yang telah dijanjikan Perdana Menteri Li Keqiang pekan lalu.

Melihat hal itu, Beijing mulai mengalihkan ketergantungan dari industri berat dan ekspor manufaktur ke sektor jasa. Aktivitas di sektor jasa China tetap kuat pada Juni meskipun ada tekanan yang meningkat dari langkah-langkah perdagangan AS. Untuk angka resmi di 54,2 pada Juni, naik dari 54,3 pada Mei.


Sumber: akurat.co

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ahok Bakal Jadi Ketua Tim Ibukota Baru, Kominfo: Itu Hoaks

Adakah Hubungan Alis dengan Kepribadian Seseorang?

Pasca Kebakaran, Pelabuhan Muara Baru Seperti Kota Mati