(Sumber: Shutterstock) |
Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal (Purn) Moeldoko menyetujui patroli siber pada WhatsApp grup. Menurutnya, negara perlu memantau agar tak ada kondisi yang mengganggu situasi nasional.
Moeldoko juga menyebutkan jika Menko Polhukam, Panglima TNI, Kapolri, Menkominfo, Mendagri dan Jaksa Agung sudah sepakat memberikan perhatian lebih terhadap media sosial untuk menjaga situasi yang diduga bisa mengacaukan situasi negara.
"Bahkan akan memunculkan situasi yang semakin runyam. Maka negara tidak boleh ragu-ragu untuk mengambil keputusan bahwa salah satu media sosial atau WhatsApp dan seterusnya apapun itu yang nyata-nyata akan mengganggu situasi keamanan nasional, maka harus ada upaya untuk mengurangi tensi itu," ungkapnya.
Ketua Staf Kepresidenan, Moeldoko (Sumber: harnas.co) |
Terkait privasi seseorang, menurutnya, patroli siber lebih diperlukan untuk menjaga keamanan negara.
"Hitungannya kan begini, kita memikirkan privasi atau keamanan negara. Kan begitu, itu saja ukurannya. Kalau kita berpikir untuk keamanan negara, nyawa saja kita berikan apalagi sekedar privasi," ujarnya.
Moeldoko menampik bila patroli siber ini sebagai upaya represif suatu negara. Justru ia menilai ini dilakukan dalam konteks lebih luas yakni keamanan negara.
Sumber: akurat.co
Komentar
Posting Komentar