Langsung ke konten utama

SSP Minta Bubarkan LSM-NGO yang Memperkeruh Situasi Soal Papua

(Sumber: redaksikota.com)

Ratusan massa yang tergabung dalam Solidaritas Peduli Papua (SPP) mengepung Kantor LBH  (Lembaga Bantuan Hukum) Jakarta pada hari Rabu (4/9).

Mereka mendesak organisasi atau pihak-pihak jaringan asing di dalam negeri, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) NGO (Non Govenrnment Organization) yang bekerja untuk asing dan mendukung gerakan makar Papua, segera dibubarkan.

"Jika LBH Jakarta ikut memperkeruh situasi dan lebih memihak kepada asing, maka sudah sepantasnya dievaluasi. Jika terbukti benar, merah putihnya dipertanyakan. Sudah sepantasnya dibubarkan," tegas Koordinator aksi SPP, Abraham.

Abraham meminta agar pihak-pihak yang menjadi kaki tangan asing dan memiliki tujuan terselubung memperkeruh situasi dalam negeri khususnya bumi Papua sudah sepantasnya angkat kaki dari Indonesia.

Massa menggelar demo di depan Kantor LBH (Sumber: akurat.co)

"Tindak tegas provokator yang memperkeruh suasana, menjadikan Papua sebagai komoditas politik alat bargaining politic untuk mendapatkan jabatan kekuasaan dan akses perekonomian nasional. Biang kerok jaringan asing harus diungkap," jelasnya.

Abraham juga mengajak semua pihak berkomitmen menjaga keutuhan NKRI. Dia menyayangkan fenomena rusuh Papua dituding bermotif ingin mencoreng wibawa Presiden Jokowi dan mengancam kedaulatan NKRI.

"Kita satukan tekad bersama untuk melawan kelompok begundal yang ingin mengacaukan dan memprovokasi Papua lepas dari NKRI," terangnya.

(Sumber: merdeka.com)

Abraham menyebutkan masih adanya NGO atau LSM di dalam negeri yang mendapatkan sokongan dana dari asing sehingga menjadi agen asing. Mereka adalah kepanjangan tangan asing di dalam negeri untuk memuluskan agenda kepentingan asing di dalam negeri. 

Salah satunya mereka NGO dan LSM tersebut ikut mendukung pergerakan kelompok Papua Merdeka.

"NGO dan LSM tersebut menjadi pengkhianat bangsa dan negara, karena tidak ada sumbangan dana program dari asing ke LSM atau NGO yang gratis. Tiada lain memiliki kepentingan untuk tujuan politik menguasai Indonesia salah satunya dengan persoalan Papua," pungkasnya.


Sumber: akurat.co

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ahok Bakal Jadi Ketua Tim Ibukota Baru, Kominfo: Itu Hoaks

Adakah Hubungan Alis dengan Kepribadian Seseorang?

Pasca Kebakaran, Pelabuhan Muara Baru Seperti Kota Mati