PLTU (Sumber: detik.com) |
Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif, mengakui bahwa pihaknya telah mengetahui tentang dugaan pemberian suap yang terjadi terkait proyek PLTU Cirebon 2.
Dalam proyek tersebut, diduga ada keterlibatan pihak Hyundai Engineering yang berperan sebagai pemberi suap kepada Sunjaya Purwadisastra saat masih aktif menjabat sebagai Bupati Cirebon.
"Ya insya Allah kami ketahui (proses suap tersebut), tapi apakah ini saatnya kami sampaikan, kayaknya belum," ujar Syarif.
Syarif tak memungkiri jika dugaan pemberian uang suap dari Hyundai itu kini tengah masuk tahap penyelidikan di KPK. Oleh karena itu, ia tak bisa mengungkap lebih jauh kepada publik, jika penanganan perkara belum naik ke tingkat penyidikan.
Sunjaya Purwadisastra (Sumber: kompas.com) |
Ia mengatakan, KPK saat ini sedang fokus mengurus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) atau money laundering yang dilakukan Sunjaya selama menjadi orang nomor satu di Cirebon.
"Karena ini ada salah satu yang kami kenakan TPPUnya, dari mana pemberinya itu masih didalam proses penyelidikan yang sedang berlangsung," jelas Syarif.
Sebelumnya dalam sidang, terungkap bahwa Sunjaya menerima uang Rp 6,5 miliar dari Hyundai Engineering & Construction terkait proyek PLTU 2 Cirebon.
Belakangan, diketahui Hyundai adalah salah satu dari 3 kontraktor utama yang membangun PLTU berkapasitas 1.000 megawatt tersebut.
Sumber: akurat.co
Komentar
Posting Komentar