(Sumber: Google) |
Penderita diabetes harus selalu berhati-hati untuk menghindari lonjakan gula darah. Mengontrol gula darah penting untuk menghindari komplikasi diabetes yang lebih parah, termasuk kerusakan saraf dan penyakit kardiovaskular.
Memilih pemanis alternatif adalah salah satu cara mempertahankan rasa manis dalam makanan dan minuman. Namun, tidak semua pemanis alternatif adalah pilihan yang baik untuk penderita diabetes. Dilansir dari Medicalnewstoday, ada beberapa pemanis rendah kalori terbaik untuk penderita diabetes.
Stevia
(Sumber: amazon.com) |
Stevia adalah pemanis alami yang berasal dari tanaman Stevia rebaudiana. Untuk membuatnya, produsen akan mengekstrak komponen kimia yang disebut steviol glycosides dari daun tanaman ini.
Hasil akhir yang memiliki kualitas tinggi akan menghasilkan rasa manis 300 kali melebihi gula meja (sukrosa). Makanan dan minuman yang diberi pemanis ini jelas rendah kalori.
Walau begitu, Stevia memberikan sedikit rasa pahit di lidah. Karena itu, beberapa produsen menambahkan gula dan bahan-bahan lain untuk menyeimbangkan rasanya. Kekurangan lain dari pemanis ini adalah harganya lebih mahal.
Menurut Food and Drug Administration (FDA), batas aman konsumsi Stevia per hari adalah 4 miligram per kilogram berat badan. Sebagai contoh, pada orang dengan bobot 60 kg, maka masih aman jika mengonsumsi 9 bungkus kecil Stevia setiap hari.
Tagatose
(Sumber: amazon.com) |
Ini merupakan bentuk dari fruktosa yang memiliki tingkat kemanisan 90% dibanding sukrosa (gula pasir). Beberapa jenis buah seperti apel, jeruk, dan nanas secara alami mengandung tagatose. Produsen biasanya menggunakan tagatose pada makanan untuk pemanis rendah kalori, memberikan tekstur, dan menstabilkan.
Beberapa penelitian menunjukkan, tagatose berpotensi bagi pasien diabetes karena memiliki indeks glikemik rendah. Ini berarti, makanan yang diberi tagatose tidak cepat menaikkan kadar gula darah.
Sukralose
(Sumber: jdmagicbox.com) |
Sukralose merupakan pemanis buatan yang dibuat dari sukrosa. Rasa manisnya 600 kali lipat dibanding gula pasir namun kadar kalorinya sangat rendah.
Sukralose sangat sering dipakai dalam industri makanan, mulai dari permen karet hingga roti. Pemanis alternatif ini juga stabil dalam panas, padahal pemanis lainnya akan berkurang rasanya pada suhu tinggi. Namun, beberapa studi mengaitkan asupan gula buatan ini dengan peningkatan risiko tumor.
Aspartam
(Sumber: amazine.co) |
Pemanis buatan ini sudah dipakai sejak tahun 1980-an. Aspartam mampu menghasilkan rasa manis 200 kali dibanding gula.
Berbeda dengan sucralose, aspartame akan pecah pada suhu tinggi, sehingga mayoritas orang yang memakainya sebagai pemanis di meja yang ditambahkan langsung ke makanan.
Acesulfame potassium
(Sumber: fishersci.com) |
Dikenal juga dengan acesulfame K dan Ace-K, ini merupakan pemanis buatan yang memiliki daya manis 200 kali melebihi gula. Produsen biasanya mengombinasikan potasium dengan pemanis lain untuk mengurangi rasa pahit.
FDA telah menyetujui pemanis ini sebagai pemanis rendah kalori dan menyatakan aman berdasarkan lebih dari 90 penelitian.
Sakarin
(Sumber: shopify.com) |
Sakarin juga termasuk pemanis buatan yang populer. Memiliki daya manis 200-700 kali dibanding gula meja, sakarin juga rendah kalori.
Walau sudah dipakai sejak lama, tetapi masih ada keraguan akan keamanan pemanis ini. Studi terbaru menyebutkan pemanis sakarin aman dan tidak terkait dengan kanker.
Neotame
(Sumber: made-in-china.com) |
Pemanis pengganti gula ini memiliki kemampuan memberi rasa manis 7000-13.000 kali dibanding gula. Neotame juga bisa dipakai untuk memanggang karena tahan terhadap suhu tinggi. Pemanis ini sering dipakai dalam produk permen karet dan protein shake.
Sumber: akurat.co
Komentar
Posting Komentar